5 Alasan Penting Nyamuk Wolbachia untuk Cegah DBD dan Aman terhadap Manusia
 
                 
                JAKARTA, iNews.id - Program penyebaran nyamuk wolbachia untuk mencegah wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) aman untuk manusia. Hal ini disampaikan Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama sekaligus memaparkan 5 alasan penting penggunaan nyamuk Wolbachia untuk mencegah DBD.
"Banyak hoaks, asumsi, provokasi yang meresahkan masyarakat diviralkan untuk menolak program baik ini," ujar Ngabila, Jumat (1/12/2023).
 
                                Dia menyebutkan, hasil studi dan riset yang sudah dipaparkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta kerap dibelokkan dengan narasi di media sosial.
"Wolbachia sebagai inovasi untuk menurunkan kasus dan kematian DBD menjadi rekomendasi utama dari WHO untuk pengendalian penyakit dan terbukti berhasil di banyak negara, termasuk Myanmar dan Laos," katanya.
 
                                        Yogyakarta kata dia sudah membuktikan selama 10 tahun terakhir. Hasilnya, 77 persen menurunkan kasus, 86 persen menurunkan perawatan RS dan 83 persen menurunkan penggunaan fogging.
Wolbachia disebut Ngabila aman untuk manusia (karena tidak bisa hidup di tubuh manusia). Tidak dilakukan rekayasa genetik dan wolbachia merupakan bakteri alami pada serangga. Bakteri ini juga ramah lingkungan, tidak merusak ekosistem atau keseimbangan dengan makhluk hidup lain.
 
                                        "Justru kalau kasus DBD terus meningkat, dilakukan fogging ini berpotensi nyamuk dan virus mutasi dan serangga lain ikut terganggu," katanya.
"Wolbachia ini vaksinasi untuk nyamuk aedes aegepty, dari yang tadinya nyamuk jahat pembawa virus DBD, jadi nyamuk baik yang nggak bawa virus DBD. Aman deh kalau gigit manusia, gak bikin sakit. Bentol doang kayak nyamuk kebon," ucapnya lagi.
