Aksinya Sempat Viral, Dua Pemuda Injak Makam Belanda di Kebun Raya Bogor Minta Maaf

BOGOR, iNews.id - Dua pemuda yang menginjak makam Belanda di Kebun Raya Bogor (KRB) meminta maaf. Keduanya mendatangi pengelola KRB dan menandatangani surat pernyataan bermaterai.

Kedua pemuda bernama Heru (25) dan Aditya (23) itu datang ke KRB untuk meminta maaf setelah videonya viral di media sosial. Dia tidak mengetahui area itu merupakan makam Belanda.

Baca Juga

Negara-negara Arab Tolak Gabung Pasukan Internasional Gaza, Singapura Kaget Dilobi AS

"Soal video viral yang kemarin kami naik di atas kuburan sebesar-besarnya saya minta maaf atas nama pribadi dan jangan sampai terulang kembali jadi pelajaran juga buat teman-teman sekalian kalau memang ke sini untuk lebih menghargai prasasti ini," ujar Heru, Selasa (8/6/2021).

Dia menuturkan, tidak sengaja menginjak-injak makam tersebut. Aksinya yang viral itu, kata dia karena terbawa suasana bersama teman-temannya, apalagi baru pertama kali mengunjungi KRB.

Baca Juga

Ramai Pengunjung saat Lebaran, Kebun Raya Bogor Perketat Protokol Kesehatan

"Kronologinya si kayak wisatawan pada umumnya. Kadang niat foto-foto terbawa suasana untuk melihat lokasi ini. Awalnya kita tidak tahu bahwa ini makam kita terbawa euforia saja," tuturnya.

Sementara itu, teman perempuan yang merekam video tersebut tidak hadir karena ada pekerjaan di luar Kota. Temannya, lanjut dia  menitipkan pesan permeminta maaf kepada KRB dan masyarakat.

"Sebenarnya kita tiga orang, yang perekam tidak bisa hadir, ada kerjaan di luar kota, ada jadwal meeting juga. Nitip permintaan maafnya yang sebesar-besarnya dari temanku juga," katanya.

Selain meminta maaf secara langsung, keduanya juga menandatangi surat pernyataan bermaterai untuk tidak mengulangi perbuatannya di mana pun.

Sementara itu, General Manager Corporate Communication and Securty  PT MNR yang juga selaku mitra LIPI Kebun Raya Bogor Zaenal Arifin menyambut iktikad baik kedua pengunjung.

"Tentu kami menghargai dalam waktu tidak sampai dua hari yang bersangkutan memberikan etika baiknya. Datang ke KRB meminta maaf dan menyesali apa yang telah dilakukan. Saat itu alasan dari mereka tidak ada unsur kesengajaan," ucap Zaenal.

Editor: Kurnia Illahi