Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BMKG Ungkap Fakta Mengejutkan, Sebut Tarakan Daerah Paling Rawan Gempa di Kalimantan
Advertisement . Scroll to see content

Hujan Turun di Bogor hingga Depok usai Modifikasi Cuaca

Senin, 21 Agustus 2023 - 10:57:00 WIB
Hujan Turun di Bogor hingga Depok usai Modifikasi Cuaca
Ilustrasi hujan (Foto: Ilustrasi/Berli)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi polusi di Jabodetabek. TMC dilakukan bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan TNI AU.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan TMC di Jabodetabek mulai dilakukan sejak Sabtu (19/8/2023). Pada periode itu potensi pertumbuhan awan hujan hanya 50-70 persen sebagai batas minimal bisa dilakukan TMC.

“TMC polutan untuk Jabodetabek sudah dilakukan sejak 19-21 Agustus 2023, hal ini karena potensi pertumbuhan awan hujan hanya 50-70 persen di tanggal 19-21, selebihnya tidak ada potensi pertumbuhan awan hujan,” kata Guswanto, Senin (21/8/2023).

Pada TMC tersebut dilakukan 1 sorti penerbangan dan penaburan sebanyak 800 kg NaCl. Nah tanggal 20 ada hasilnya, sejumlah wilayah dilaporkan hujan,” kata Guswanto.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani, membenarkan berdasarkan data radar pada Sabtu sore dilaporkan wilayah Ciomas ke arah Gunung Salak terpantau mendung. Hujan dengan intensitas ringan juga terjadi sekitar pukul 17.27 hingga 19.51 WIB di Bogor Barat, Bogor Selatan, Bojong Gede, Kemang dan Tenjolaya.

“Sementara daerah Dramaga, Ciomas, Tamansari, Cijeruk, dan Cigombong juga dilaporkan mengalami hujan dengan intensitas sedang. Daerah lain Cibungbulang, Pamijahan, Leuwiliang, Nanggung terjadi hujan ringan pada 19.00-21.00 WIB,” ujar Andri.

Menurut Andri, peluang untuk melakukan TMC masih terbuka ke depan. Hanya saja peluang tersebut cukup berat untuk dilakukan melihat kondisi musim kemarau yang minim awan kumulus yang menjadi target untuk ditaburkan NaCl atau garam.

Kendati demikian, dari hasil pemodelan atmosfer selama dua hari ke depan masih ada peluang hujan di Bogor dan Tangerang Selatan.

“Diharapkan angin akan membawa awan bergerak ke arah Jakarta. Karena modifikasi cuaca tidak bisa menggeser awan, tetapi bisa memperluas area cakupan hujan," kata Andri.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut