Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PDIP soal Polemik Proyek Whoosh: Kalau Terbukti Korupsi Harus Ditindak
Advertisement . Scroll to see content

Massa Lempari Kantor PDIP dengan Batu dan Kayu, Peringati Peristiwa Kudatuli

Sabtu, 27 Juli 2024 - 10:44:00 WIB
Massa Lempari Kantor PDIP dengan Batu dan Kayu, Peringati Peristiwa Kudatuli
Massa melempari Kantor DPP PDIP dengan batu dan kayu. Mereka mereka ulang peristiwa penyerangan 27 Juli 1996 atau biasa dikenal Kudatuli. (Foto: Felldy Aslya Utama)
Advertisement . Scroll to see content

Sebelum aksi teatrikal ini, sastrawan Amien Kamil membacakan puisi yang dibuat oleh Widji Tukul.

"Pada hari ini kita sama-sama memperingati peristiwa 27 Juli 1996 adalah sebuah peristiwa bersejarah yang mana juga adalah sebuah tragedi kemanusiaan. Pada hari ini kita mencoba para martir yang telah rela mengorbankan nyawa, memperjuangkan hati nurani, salah satu korban pada peristiwa itu adalah seorang penyair yang bernama Wiji Thukul,” kata Amien mengawali puisinya.

Dengan penuh semangat, Amien Kamiel membacakan tiga sajak puisi Widji Tukul yang berjudul Penguasa, Tujuan Kita Satu Ibu, Sikap, dan yang terakhir Sajak Suara. Menutup puisinya, dia pun menyerukan Mega Pasti Menang.

“Mega Pasti Menang, Mega Pasti Menang. Merdeka,” seru Amien Kamiel.

Diketahui, massa pendukung PDI kubu Soerjadi bersama sejumlah orang yang diduga aparat menyerang kantor DPP PDI yang diisi oleh massa pendukung Megawati Soekarnoputri pada 27 Juli 1996.

Upaya penyerangan itu didukung oleh pemerintahan Orde Baru untuk menggulingkan kepemimpinan Megawati dari kantor pusat PDI.

Peristiwa ini meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta, khususnya di kawasan Jalan Diponegoro, Salemba, Kramat, Jakarta Pusat.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut