Unggul Quick Count, Ini Program Prioritas Bima Arya pada Periode Kedua
“Ketika PKL sudah tidak ada lagi, maka sampah juga tidak akan ada. Jadi kita akan fokus betul untuk proses konversi,” tuturnya.
Dia mengatakan, terhambatnya program konversi angkot ke bus tahun ini disebabkan persoalan subsidi yang belum tuntas karena belum mendapat persetujuan dari DPRD Kota Bogor.
Bima Arya yakin persoalan subsidi sudah dikucurkan tahun depan. Jika tahun depan subsidi dikucurkan dan rerouting serta konversi angkot berhasil dijalankan, dia menyebut program ini akan merubah wajah Kota Bogor.
“Saya pastikan subsidi akan dikucurkan tahun depan, subsidi ini untuk proses konversi,” ucapnya.
Diketahui, pada periode sebelumnya, penataan transportasi Kota Bogor dimulai dengan merambah 3.412 angkot berbadan hukum. Proses ini dilakukan dengan meyakinkan juragan angkot untuk mendaftarkan angkotnya menjadi badan hukum.
Lalu, proses rerouting dengan menambah trayek dan koridor untuk menjangkau 68 kelurahan. Angkot diarahkan menjadi pengumpan (feeder) yang beroperasi di pinggir kota. Sedangkan di pusat kota diisi oleh armada bus.
Dari konversi ini, angkot yang masih ingin melayani rute pusat kota harus mengkonversi angkotnya dengan mekanisme tiga angkot menjadi satu bus atau tiga angkot menjadi dua minibus.
Editor: Khoiril Tri Hatnanto