Wartawan Dihalangi Masuk Gedung oleh Sekuriti, Ini Klarifikasi Kejari Tangsel
Danang mengaku ditarik dan dipiting. Dia bahkan digiring ke Polres Tangsel yang letaknya bersebelahan dengan Kejari.
Tidak hanya itu, telepon genggam Danang juga dirampas. Semua file potonya dihapus oleh petugas Kejari Tangsel.
Di tengah guyuran hujan deras tengah malam itu, akhirnya Danang dilepas dan pulang basah-basahan dengan sepeda motornya. Baru beberapa hari kemudian, Danang memberanikan diri menceritakan pengalaman pahitnya ini.
Sementara itu, Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Tangsel, Ryan Anugrah memiliki versi sendiri. Menurutnya, tidak benar dugaan Kejari Tangsel mengintimidasi dan melakukan kekerasan terhadap wartawan yang meliput.
"Tadi aku udah telpon, jadi gak gitu bahasanya, gak pas. Jadi gini, hari Jumat, kami Sertijab Kejari di Serang. Kemudian malamnya pisah sambut di kantor. Tapi terbatas undangan, prokes, dan tertutup," katanya, kepada MNC.
Para pegawai pun tidak boleh mengikuti kegiatan itu. Termasuk dirinya hanya berada di bawah dan ikut menunggu sampai acara selesai.
Di tengah kegiatan itu, Danang datang seorang diri hendak meliput.
"Saya tanya wartawan dari mana? Saya tanya ID cardnya, tapi gak bisa kasih tahu. Gerbang ditutup semua. Tetapi dia bilang ada temannya Kasi Pidum. Sekuriti bingung, kok beda-beda jawabnya dan gak punya kartu pers," ujarnya.