Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenag Kumpulkan Peneliti dari 31 Negara, Jawab Isu Islam hingga Teknologi
Advertisement . Scroll to see content

12 Dosen dan Peneliti UI Masuk World’s Top 2 Percent Scientist 2022, Ini Pesan Peneliti UI di Hari Pahlawan

Kamis, 10 November 2022 - 14:48:00 WIB
12 Dosen dan Peneliti UI Masuk World’s Top 2 Percent Scientist 2022, Ini Pesan Peneliti UI di Hari Pahlawan
12 dosen dan peneliti dari UI masuk dalam World’s Top 2 Percent Scientists 2022 yang dipublikasikan oleh Stanford University dan Elsevier BV. (Foto: dok Universitas Indonesia)
Advertisement . Scroll to see content

Terpilihnya 12 dosen dan peneliti UI dalam World’s Top 2 percent Scientist 2022 itu berdasarkan penilaian dari data Scopus hasil penelitian. Data tersebut ada secara otomatis dari hasil publikasi setiap dosen.

“Misalnya, di Scopus saya tercatat 151 publikasi dan sudah ada 6.448 sitasi dan H indeks saya 22. Inilah yang mereka scoring. Jadi ada mesin yang selalu mengidetifikasi hasil publikasi para peneliti di seluruh dunia. Scopus ini adalah mesin yang secara khusus mengidentifikasi jurnal-jurnal bereputasi. Ada mesin lain seperti Scholar Google yang secara keseluruhan mengidentifikasi artikel yang terhubung internet. Jadi bisa bahasa Inggir atau Indonesia,” tutur Prof Nandy menambahkan.

Berkaitan dengan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November, Nandy mengungkapkan pahlawan diartikan sebagai orang yang menonjol karena keberanian serta pengorbanannya dalam membela kebenaran. Nilai-nilai kepahlawanan yang harus dimiliki oleh seorang pahlawan yakni rela berkorban, mengutamakan kepentingan orang banyak, pantang mundur, cinta tanah air, dan ikhlas.

“Nilai-nilai tersebut harus kita tanamkan dalam kehidupan sebagai peneliti,” ucapnya.

Lebih lanjut, Nandy menuturkan, seorang peneliti harus membela kebenaran dari hasil penelitiannya, mengorbankan tenaga, pemikiran, dan waktu. Peneliti  tidak boleh mudah menyerah terhadap situasi atau kondisi yang sedang dihadapinya saat ini dan tetap terus berusaha sekuat mungkin untuk membela dan memperjuangkan kebenaran.

Dia juga mengatakan, jika peneliti tidak boleh melakukan penelitian untuk kepentingannya sendiri atau kelompoknya, melainkan untuk kepentingan masyarakat, bangsa, serta negara.

“Dengan menerapkan nilai-nilai yang dimiliki pahlawan tersebut, kita bisa menjadi peneliti yang tangguh dan membuat bangsa Indonesia semakin bermartabat, lebih makmur, aman, tentram, dan damai,” kata Prof Nandy.

MPI Content

Editor: Anindita Trinoviana

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut