3 Momen Ganjar Pranowo Dukung Perkembangan Seni dan Budaya di Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden (Capres) Partai Perindo Ganjar Pranowo berkomitmen mengembangkan seni dan budaya di Indonesia. Hal itu terlihat dari kunjungannya di berbagai daerah.
Inilah 3 momen Ganjar mendukung perkembangan seni dan budaya di Indonesia:
Ganjar memberikan bantuan berupa satu set alat musik Gamelan kepada seniman di Sumatera Utara (Sumut). Penyerahan tersebut dilakukan saat Ganjar menghadiri acara seni budaya di lapangan Tumpatan Nibung, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (10/11/2023).
"Saya menyerahkan ini dengan harapan dapat mendukung perkembangan seni dan budaya di sini," ucap Ganjar.
Dia mengungkapkan proses pembangunan tidak hanya melibatkan dimensi fisik semata, melainkan perlu memperhatikan aspek spiritual dan kebudayaan.
"Pembangunan tidak hanya pembangunan fisik, ada pembangunan spiritual, keagamaan, pendidikan, kesehatan, pangan, energi dibangun, tapi jangan melupakan seni dan budaya, karena sebenarnya Anda bisa melihat dengan kesenian seperti ini masyarakat berkumpul, nuansanya kebahagiaan ada," tutur Ganjar.
Dia menggarisbawahi betapa krusialnya memberikan dukungan dan pembinaan kepada para seniman. Baginya, seni memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengungkapkan diri, menampilkan bakat, dan mengembangkan kepekaan serta rasa mereka.
Ganjar menyatakan seni budaya sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional. Dia berkomitmen untuk terus memberikan perhatian kepada sektor ini guna menjaga kelangsungan kekayaan budaya Indonesia.
"Oleh karena itu, perkembangan seni budaya memiliki signifikansi yang sangat besar," ujar Ganjar.
Ganjar Pranowo sangat menghargai masukan dari para seniman dan budayawan dalam upaya memajukan seni budaya Indonesia. Dia juga secara konsisten menekankan hal tersebut setiap berinteraksi dengan para pelaku seni dan budaya.
Contohnya ketika Ganjar bertemu dengan para seniman dan budayawan di Jawa Barat pada awal Oktober 2023. Dia mengobrol dan bertukar pikiran dengan seniman-seniman seperti Doel Sumbang, Budi Dalton, Trie Utami, Eddi Brokoli, Taufiq Udjo, Bhatara Sunandar, dan masih banyak lagi.
Dari percakapan tersebut, Ganjar menerima masukan dan ide yang berharga. Perhatian terhadap nasib seniman, pelestarian kebudayaan agar tidak terpengaruh oleh budaya asing, serta perumusan strategi pengembangannya menjadi sorotan utama.
"Saya akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut berdasarkan masukan ini, dan mereka sudah membentuk tim untuk mengkaji hal tersebut. Saya menantikan hasilnya untuk kita bersama-sama perjuangkan," ujar Ganjar, Rabu (4/10/2023)
Sementara itu, Doel Sumbang mengaku gembira bisa bertemu dan berdiskusi dengan Ganjar. Pertemuan tersebut sepenuhnya difokuskan pada isu-isu seni budaya, tanpa membahas politik.
"Dalam obrolan bersama Mas Ganjar, kami membicarakan hal-hal umum, terutama mengenai bagaimana seni budaya dapat dilestarikan. Kami para seniman dan budayawan banyak memberikan pandangan terkait hal ini. Tidak ada pembahasan politik selama pertemuan ini," ujar Doel Sumbang.
Diskusi yang berlangsung santai namun berkesan membahas cara menjaga agar seni tradisional di Indonesia, seperti seni wayang, tetap hidup.
"Pembicaraannya sangat relevan. Kami berharap suatu saat dapat memiliki pemimpin yang peduli terhadap kebudayaan Indonesia secara umum, tidak hanya pada seni, melainkan juga pada kebudayaan secara keseluruhan. Semoga Pak Ganjar dapat mewujudkannya," katanya.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Purwacaraka. Semua pihak sepakat pengembangan kebudayaan memiliki nilai yang sangat penting.
"Intinya, kebudayaan harus diperlakukan sejajar dengan program-program lain, seperti teknologi dan lainnya, agar kita dapat mengenali dan mengembangkan kekayaan kebudayaan Nusantara," ujarnya.
Ganjar Pranowo juga pernah mengunjungi Sanggar Sedulur Keluarga Wartoyo Lovers (SKWL) Nusantara di Dusun Bulu, Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada Rabu (19/10/2022).
Kedatangan Ganjar beserta rombongan disambut dengan antusias ratusan siswa, guru, dan pemilik sanggar. Selama kunjungan tersebut, Ganjar juga mengajak siswa untuk menampilkan kemampuan menyanyi, menjadi dalang, dan menari.
"Menarik kan? Ini ada sanggar cukup sederhana terus kemudian membuka ruang kepada anak-anak kita untuk bisa berlatih kesenian," kata Ganjar.
Menurutnya, keberadaan sanggar seni seperti SKWL Nusantara patut dihargai karena memiliki peran penting dalam memperkenalkan kekayaan budaya kepada generasi muda.
Ganjar menyampaikan bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat adiluhung.
Untuk menjaga warisan ini, diperlukan upaya keras dalam mengenalkannya kepada generasi muda. Upaya tersebut tidak hanya terbatas pada pelestarian, tetapi juga harus mencakup pengembangan.
"Kita perlu terus menerus mewariskan kekayaan budaya ini kepada generasi berikutnya, agar mereka dapat merasakannya, merasa bangga, dan kemudian mengembangkannya. Dengan demikian, kita dapat menjadi negara yang memiliki budaya yang berkualitas tinggi,” ungkap Ganjar.
Editor: Rizky Agustian