5 Berita Terpopuler Hari Ini: Anggota Satpol PP Gowa Ditahan, Sarah Gilbert Penemu Vaksin AstraZeneca Menuai Pujian

JAKARTA, iNews.id  - Sekretaris Satpol PP Kabupaten Gowa Mardani Hamdan ditahan Polres Gowa, Senin (19/7/2021). Penahanan itu buntut kasus pemukulan terhadap seorang ibu di warung kopi saat razia PPKM beberapa hari lalu. 

Penahanan Mardani menjadi berita terpopuler di iNews.id hari ini. Selain itu, ada berita mengenai seorang pedagang bakso di NTB yang terkejut ketika didatangi Kapolda NTB Irjen Pol M Iqbal. 

Baca Juga

Siapa Naveed dan Sajid Akram? Ayah dan Anak yang Jadi Pelaku Penembakan Festival Yahudi di Australia

Berikut rangkuman 5 berita terpopuler hari ini:

1. Oknum Satpol PP Gowa Akhirnya Ditahan

Baca Juga

Profil Indra Rudiansyah, Mahasiswa Asal Indonesia yang Terlibat Pengembangan Vaksin AstraZeneca

Tersangka Mardani Hamdan menjalani proses penyidikan di Mapolres Gowa, Minggu (18/7/2021) kemarin. Tak hanya itu, Mardani sebelumnya telah dicopot dari jabatannya sebagai Sekretaris Satpol PP Gowa. 
Status MR yang dicopot tersebut dilakukan atas dasar hasil pemeriksaan inspektorat, yang membuktikan bahwa MR telah melanggar PP No 17 Tahun 2020 tentang Perubahan PP No 11 Tahun 2017 tentang Manajemen ASN. 

“Tersangka sudah kami tahan,” kata Kasubbag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan. Mardani sebelumnya telah ditetapkan tersangka. Namun dia tak langsung ditahan karena masih menjalani penyidikan internal di Satpol PP Gowa.

Baca Juga

Vaksinasi Berbayar Batal, 7 Saham Emiten Farmasi Anjlok

2. Sosok Sarah Gilbert, Penemu Vaksin Covid AstraZeneca

Sarah Gilbert, ilmuwan perempuan yang juga profesor di Universitas Oxford menuai apresiasi publik. Namanya mengemuka setelah dia memilih untuk tidak mengklaim semua hak kekayaan intelektual atas vaksin Covid AstraZeneca temuannya. 

Baca Juga

Ditahan, Oknum Satpol PP Gowa Menyesal Gegara Emosi Dilempar Botol

Penemu vaksin yang telah disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini melepaskan hak paten atas Covid yang dia kembangkan bersama Oxford Vaccine Group. Gilbert bukan tanpa alasan berbuat demikian. Dia berharap harga vaksin bisa murah, sehingga dapat diakses seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia.