5 Kampus Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia, Ada Pilihanmu?
Di posisi kedua, ada Universitas Airlangga (Unair) di Surabaya yang jurusan kedokterannya sangat diperhitungkan. Menurut data QS World University Rankings by Subject 2023, jurusan kedokteran Unair berada di peringkat 301-350 dunia.
Menurut informasi yang tertera di laman resminya, Fakultas Kedokteran Unair berdiri pada tahun 1954, berdasarkan pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 57 Tahun 1954. Kehadiran Fakultas Kedokteran Unair tak lepas dari didirikannya Sekolah Dokter di Surabaya oleh pemerintah kolonial.
Sekolah tersebut dikenal dengan nama Netherlandsch Indische Artsen School (NIAS). Sejarah mencatat, NIAS resmi menyelenggarakan program studi kedokterannya pada 15 Juli 1913. Sama seperti UI, Fakultas Kedokteran Unair juga memiliki peminat yang sangat banyak.
Pada tahun 2022, jumlah peminat jurusan kedokteran Unair via jalur SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) mencapai angka 3.150 orang. Dari jumlah tersebut, hanya ada 90 orang yang akan diterima.
Kampus jurusan kedokteran terbaik di Indonesia selanjutnya adalah Universitas Gadjah Mada (UGM). Jurusan Kedokteran di kampus ini menduduki peringkat ke-351-400 di dunia atau terbaik ke-3 dalam skala nasional, berdasarkan QS World University Rankings by Subject 2023.
Serupa dengan sejarah fakultas kedokteran di universitas lain, pendirian Fakultas Kedokteran UGM juga tak lepas dari didirikannya sekolah kedokteran oleh pemerintah Belanda. Di era penjajahan Jepang, sekolah kedokteran milik pemerintah Belanda beralih tangan dan dikenal sebagai Ika Daigaku di Batavia.
Usai proklamasi, nama sekolah kedokteran itu berubah nama menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran (PTK). Sayangnya, situasi di Jakarta yang kurang aman pascaproklamasi membuat PTK harus dipindahkan ke salah satu wilayah di Jawa Tengah, yakni Yogyakarta, sebelum akhirnya menjadi bagian dari UGM.
Sampai saat ini, jurusan kedokteran UGM masih menjadi primadona bagi para calon mahasiswa. Pada tahun 2022 lalu, peminat jurusan kedokteran UGM mencapai 3.802 orang dengan daya tampung yang hanya 54 mahasiswa.