7 Bentuk Interaksi Sosial yang Ada di Masyarakat, Lengkap Contohnya
Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan konflik. Kontravensi ditandai dengan adanya rasa tidak senang atau kebencian seseorang terhadap kepribadian orang lain.
Contoh bentuk interaksi sosial ini adalah ketika pemerintah menetapkan suatu kebijakan baru, tetapi ada beberapa pihak yang tidak menyetujuinya sehingga berkembang rasa tidak suka terhadap pemerintah.
Adapun bentuk-bentuk kontravensi menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker adalah sebagai berikut.
-Kontravensi yang bersifat umum, meliputi sikap penolakkan, gangguan terhadap pihak lain, mengacaukan rencana pihak lain, dan perbuatan kekerasan.
-Kontravensi yang bersifat sederhana, meliputi sikap menuduh orang lain di muka umum, serta memaki-maki orang lain.
-Kontravensi yang bersifat rahasia, yakni seperti menggosipkan rahasia pihak lain dan mengkhianati pihak lain.
-Kontravensi yang bersifat intensif, yakni berupa penghasutan, mengecewakan pihak lain, dan penyebaran desas-desus.
-Kontravensi yang bersifat taktis, yakni berupa mengejutkan pihak lawan serta mengganggu atau membingungkan pihak lawan, misalnya kampanye partai politik dalam pemilihan umum.
Konflik adalah suatu proses sosial yang melibatkan orang-orang atau kelompok-kelompok yang saling menantang untuk mencapai tujuan tertentu yang disertai dengan ancaman kekerasan. Konflik merupakan proses lanjutan dari kontravensi.
Adapun, faktor penyebab terjadinya konflik di tengah masyarakat di antaranya:
-Perbedaan budaya yang melatarbelakangi sikap atau pendirian kelompok yang menyebabkan pertentangan antarkelompok.
-Perbedaan sikap atau pendirian yang tidak terkendali oleh akal.
-Bentrokan kepentingan, misalnya dalam bidang ekonomi dan politik.
-Perubahan sosial yang diiringi perubahan sikap tentang nilai tertentu akibat perubahan.
Itu tadi penjelasan tentang bentuk interaksi sosial yang ada di dalam masyarakat. Semoga informasi tadi bisa membantu dan semangat belajar!
Editor: Puti Aini Yasmin