7 Buku tentang BJ Habibie, Nomor 5 Kisahkan Detik-Detik Paling Menentukan
5. Detik-Detik yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi.
Salah satu buku monumental yang ditulis BJ Habibie. Inilah buku yang mengisahkan catatan harian Habibie jelang hingga menjabat menjadi Presiden RI, menggantikan Soeharto yang mundur pada 21 Mei 1998. Tekanan, ketidakpercayaan publik, hingga berbagai rumor politik menghiasi perjalanan 512 hari kepemimpinannya.
Buku setebal 549 halaman yang diterbitkan THC Mandiri ini hanya terdiri atas empat bab. Bab 1 mengisahkan detik-detik menjelang pengunduran diri Pak Harto. Di bab ini Habibie antara lain mengisahkan bagaimana dia ditelpon Sekretaris Negara pada 20 Mei 1998 malam dan memberitahukan bahwa Pak Harto akan mundur esok hari. Habibie pun kaget.

Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul “Decesive Moments: Indonesia’s Long Road to Democracy”. Di pasaran, buku ini juga laris manis. Dalam peluncurannya, ribuan orang antre untuk mendapatkan buku serta tanda tangan langsung Habibie.
6. Habibie and the Democratisation of Indonesia.
Sudut pandang tentang BJ Habibie tidak hanya datang dari dalam negeri. Bilveer Singh, pengajar di Departemen Ilmu Politik Universitas Nasional Singapura (NUS) sekaligus peneliti di S Rajaratnam School of International Studies melahirkan buku Habibie and the Democratisation of Indonesia.
Buku setebal 487 halaman dan diterbitkan pada 2006 ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul “Habibie dan Demokratisasi di Indonesia”. Buku ini terasa “berat” karena menganalisis peran Habibie dalam pusaran kebangkitan demokrasi di Indonesia setelah era Orde Baru.
7. Democracy Take-off? The BJ Habibie Period.
Bagi para akademisi atau pakar politik, membicarakan BJ Habibie tak akan jauh dari perkembangan demokrasi di Indonesia. Wajar, sebab mantan wapres RI itu adalah figur sentral Indonesia pascakeruntuhan rezim Soeharto. Saat Orde Baru tumbang, Indonesia disebut dalam fase menuju demokrasi.
Itu pula yang menjadi bahasan menarik dalam tulisan Dewi Fortuna Anwar dan Bridget Welsh. Buku yang diterbitkan PT Sinar Harapan Persada pada 2013 itu setebal 581 halaman, merekam naik turun politik Indonesia di era BJ Habibie.
Prosesi pemakaman BJ Habibie di TMPN Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019). Upacara secara militer dipimpin Presiden Joko Widodo. (Foto: Antara).
Editor: Zen Teguh