7 Tradisi Maulid Nabi di Indonesia, Nomor 1 Grebeg Maulud di Yogyakarta yang Ikonik
JAKARTA, iNews.id - Tradisi Maulid Nabi di Indonesia merupakan cerminan kekayaan budaya dan keimanan masyarakat.
Setiap tahun, umat Muslim di berbagai daerah merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan cara yang unik dan penuh makna.
Perayaan ini tidak hanya menjadi momen untuk memperkuat keimanan, tetapi juga untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga.
Dari prosesi arak-arakan hingga pembacaan syair-syair keagamaan, setiap tradisi memiliki nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi, menjadikan Maulid Nabi sebagai salah satu perayaan yang paling dinantikan di Indonesia.
Berikut beberapa tradisi Maulid Nabi yang terkenal di Indonesia:
Grebeg Maulud adalah salah satu tradisi paling terkenal di Yogyakarta.
Acara ini melibatkan arak-arakan gunungan yang berisi hasil bumi dan makanan, yang kemudian diperebutkan oleh masyarakat sebagai simbol berkah.
Di Cirebon, perayaan Maulid Nabi dikenal dengan nama Panjang Jimat. Tradisi ini melibatkan prosesi membawa benda-benda pusaka dari Keraton Kasepuhan ke Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
Sekaten adalah tradisi yang diadakan di Solo dan Yogyakarta. Acara ini biasanya berlangsung selama seminggu dan diisi dengan berbagai kegiatan seperti pasar malam, pertunjukan seni, dan pembacaan syair-syair keagamaan.
Tradisi Baayun Mulud melibatkan mengayun bayi atau anak-anak sambil membaca syair-syair Maulid. Tradisi ini dipercaya dapat membawa berkah dan keselamatan bagi anak-anak.
Di Banyuwangi, masyarakat merayakan Maulid Nabi dengan tradisi Endhog-endhogan, yaitu menghias telur dan membagikannya kepada anak-anak.