Bahlil Beberkan Jurus Pemerintah Hadapi Potensi Kenaikan Harga Minyak Dunia
Berbagai upaya akan dilakukan untuk mencapai target lifting yang telah ditetapkan. Salah satunya, kata dia, Kementerian ESDM akan mengevaluasi kinerja Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan memberikan teguran keras kepada pihak-pihak yang tidak mengoptimalkan produksi dari sumur-sumur yang sudah siap.
Bahkan, pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk mengambil alih sumur-sumur yang tidak dikelola dengan baik agar dapat ditawarkan kepada investor lain yang lebih kompeten.
Selain itu, pemanfaatan teknologi juga menjadi kunci dalam upaya peningkatan produksi minyak. Bahlil mencontohkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sumur-sumur tua di Indonesia.
"Salah satu teknologi yang kita sudah kembangkan sekarang adalah EOR. Ini dalam rangka meningkatkan produktivitas lifting kita," katanya.
Beberapa proyek EOR telah menunjukkan hasil positif, seperti penambahan produksi di Natuna dan Cepu. Menteri Bahlil juga menekankan pentingnya membangun ketahanan energi dari dalam negeri. Menurutnya, terlalu bergantung pada pasokan global yang penuh ketidakpastian dapat menimbulkan kerentanan.
“Kita sudah mapping dengan beberapa teman-teman dari KKKS. Contoh, katakanlah kemarin dapat 20.000 barel di Natuna yang punya Medco. Kita lagi Insya Allah tanggal 26 Juni ini ada penambahan lagi 30.000 barel di Cepu milik ExxonMobil. Jadi perlahan kita mencapai lifting minyak kita,” katanya.
Editor: Reza Fajri