Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Prioritaskan Perbaikan Sekolah dan Fasilitas Desa Terdampak Banjir di Aceh
Advertisement . Scroll to see content

Bahlil Ungkap Kuota LPG Subsidi Ditambah 350.000 Ton, Antisipasi Lonjakan saat Nataru

Kamis, 27 November 2025 - 18:29:00 WIB
Bahlil Ungkap Kuota LPG Subsidi Ditambah 350.000 Ton, Antisipasi Lonjakan saat Nataru
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia memastikan pemerintah menambah kuota LPG bersubsidi sebesar 350.000 ton. (Foto: Binti Mufarida)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan pemerintah menambah kuota LPG bersubsidi sebesar 350.000 ton. Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan masyarakat pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Bahlil menjelaskan, kuota awal LPG dalam APBN 2025 sebesar 8,16 juta ton. Penambahan dilakukan untuk menjamin ketersediaan energi bagi masyarakat selama periode libur panjang tersebut.

"Oh iya tadi dalam rapat terbatas yang dipimpin bapak Presiden menyangkut dengan LPG kita ada penambahan kuota di mana kuota kita di dalam APBN itu 8,16 juta kita tambah kurang lebih 0,35 juta atau 350.000 ton untuk apa? Untuk menjaga antisipasi kebutuhan Nataru," ucap Bahlil kepada wartawan usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/11/2025).

"Sehingga saudara-saudara kita yang menjalankan ibadah Natal dan Tahun Baru untuk kita semua di 2025 InsyaAllah clear menyangkut dengan LPG. Jadi ga ada masalah," tuturnya.

Meski kuota ditambah, pemerintah memastikan tidak ada penambahan anggaran subsidi LPG. Menurutnya, harga minyak mentah Indonesia (ICP) membuat realisasi anggaran tetap berada di bawah alokasi APBN.

"Ga ada penambahan anggaran, karena harga ICP dunia itu turun karena alokasi kita dalam APBN 2025 itu kan Rp82 triliun, sementara realiasi dengan menambah 350.000 ton itu ga sampe di Rp80 triliun, hanya sekitar Rp77-78 triliun," kata dia.

Terkait rencana pengetatan distribusi LPG 3 kg melalui skema Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), Bahlil menyebut, kebijakan tersebut masih dalam pembahasan dan belum final.

"Lagi masih dalam pembahasan masih belum final," ucapnya.

Dia menyebut, penambahan kuota LPG subsidi hanya berlaku untuk tahun 2025. Sementara itu, untuk 2026 pemerintah tetap mengacu pada asumsi APBN yang telah disetujui dalam RAPBN 2026.

"2025 ini yang penambahan ini untuk 2025. sementara yang 2026 kan asumsi APBN sudah diputuskan, jadi tetap masih memakai asumsi APBN yang telah diputuskan RAPBN 2026," katanya.

Bahlil kembali menegaskan bahwa anggaran subsidi LPG 2025 sebesar Rp82 triliun kemungkinan tidak terpakai seluruhnya. 

"Anggaran plafon APBN 2025 kan Rp82 triliun untuk subsidi LPG, sementara realisasinya kurang dari Rp82 triliun," ujarnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut