Bamsoet Jenguk Mahasiswa Korban Bentrokan di DPR

Rabu, 25 September 2019 - 14:08:00 WIB

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet). (Foto: iNews.id/Felldy Utama)

JAKARTA, iNews.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjenguk mahasiswa yang menjadi korban bentrokan saat demonstrasi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 25 September 2019. Bamsoet menjenguk Faisal Amir di Rumah Sakit Pelni, Jakarta.

Mahasiswa Universitas Al Azhar Jakarta itu kritis karena luka di bagian kepala. Bamsoet menuturkan, Faisal juga merupakan anggota Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP).

Kekejaman RSF di El-Fasher: Ratusan Mayat Warga Sipil Dikubur di Kuburan Massal, Lainnya Dibakar

"Saya baru melihat Faisal, mahasiswa anggota Sapma PP yang jadi korban dari kerusuhan demo kemarin di DPR dan sekarang sedang menuju RS Kramat Jati untuk melihat korban dari petugas pengamanan," kata Bamsoet dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono mengungkapkan, 254 mahasiswa yang menjadi korban kericuhan saat demonstrasi menjalani rawat jalan di beberapa rumah sakti.

39 Polisi Terluka Pascademo Mahasiswa, Ada yang Patah Tangan

"254 yang dirawat jalan beberapa rumah sakit dan 11 orang dirawat inap," katanya dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Gatot juga mengaku, anggotanya banyak yang terluka karena terkena lemparan baru. "Korban pertugas polisi 39 yang terkena lemparan batu, ada yang tangannya patah dan lain-lain," ujarnya.

Pascademo Mahasiswa, 254 Dirawat Jalan dan 11 Menginap di RS

Para anggota polisi tersebut, menurut Gatot, saat ini sedang dirawat intensif di beberapa rumah sakit di Jakarta. "Sekarang dirawat inap," kata mantan analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri ini.

Pada Selasa 24 September 2019, ribuan mahasiswa menggelar aksi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Mereka memprotes revisi Undang-undang tentang Komisi Pemberantasaan Tindak Pidana Korupsi (KPK) dan revisi Undang-undang tentang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Editor: Djibril Muhammad