Being Connected
Orang pun jadi terbiasa berpikir dan bersumbu pendek, tumbuh budaya copy-paste, pengetahuan yang diterima berupa penggalan-penggalan, malas duduk sendiri berlama-lama menikmati buku tebal. Situasi ini juga menciptakan dislokasi, orang merasa tidak nyaman dan tidak tahu harus merespons apa yang terjadi karena terdapat jarak pengetahuan.
Di Indonesia pengaruh teknologi digital ini sangat menyolok, terlebih lagi ketika mendekati pilkada atau pemilu. Di sana terjadi perang kata dan manuver provokasi, caci maki dan bahkan intimidasi terhadap lawan politiknya. Perang di medsos ini semakin panas ketika identitas agama dibawa-bawa. Orang akan mencari-cari dan membidik kelemahan serta kesalahan lawan.
Bila Anda memiliki seratus statemen, lalu terdapat satu statemen yang salah, maka kesalahan yang satu yang akan diperbesar untuk menegasikan yang lain meskipun benar. Sampai-sampai ada ungkapan, wacana di medsos sangat kejam karena jari tak memiliki hati dan mata untuk melihat lawan bicaranya.*
*Artikel ini telah tayang di Koran SINDO
Editor: Zen Teguh