Berantas Kemiskinan, Ekonom Dorong Pemerintah Perkuat Senjata Ultramikro
Kebijakan ini membuahkan hasil. Dalam Sidang Kabinet Paripurna 20 Oktober 2025, Presiden Prabowo mengumumkan bahwa angka kemiskinan turun ke 8,47%, yang disebutnya sebagai angka terendah sepanjang sejarah RI.
Model pembiayaan ultramikro telah terbukti efektif secara global, dipelopori oleh dua lembaga nonpemerintah asal Bangladesh: BRAC (berdiri 1972) dan Grameen Bank (beroperasi 1983)—yang pendirinya menerima Nobel Perdamaian.
Namun, di dalam negeri, PNM melalui program Mekaar (dirilis 2016) menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Meski baru muncul beberapa dekade setelah pelopornya, PNM Mekaar kini melampaui BRAC dan Grameen Bank dari sisi jumlah nasabah.
Hingga semester I 2025, sekitar 22,4 juta nasabah di Indonesia, yang semuanya perempuan, telah menikmati pembiayaan ultramikro dari PNM. Angka ini jauh melampaui BRAC (11 juta nasabah) dan Grameen Bank (10,77 juta nasabah). Bahkan, Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyatakan sekitar 6 juta nasabah PNM Mekaar berasal dari kelompok kemiskinan ekstrem.
PNM Mekaar sendiri tergabung dalam holding ultramikro bersama BRI dan Pegadaian sejak 2021. Selain PNM, perusahaan swasta lain seperti BTPN Syariah, Amartha, dan PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura (MBK) juga aktif dalam sektor ini, masing-masing dengan lebih dari 1 juta nasabah.
Editor: Kastolani Marzuki