BGN: 106 Dapur MBG Ditutup Imbas Kasus Keracunan Massal
JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan pihaknya telah menutup sebanyak 106 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tak sesuai standar operasional (SOP).
Langkah ini menyusul kejadian luar biasa (KLB) keracunan massal yang dialami siswa sekolah hingga guru usai menyantap MBG beberapa waktu lalu.
"Sekarang itu ada 106 yang dihentikan operasionalnya, baru 12 yang kami rilis," kata Dadan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip, Selasa (21/10/2025).
Dadan menegaskan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam memperbarui data keracunan MBG. Data itu dapat dipantau langsung melalui laman resmi BGN.
Selain itu, dia juga mengungkapkan pergeseran target penerima manfaat program MBG. Sebanyak 82,9 juta penerima manfaat ditargetkan tercapat hingga Februari 2026. Adapun sebelumnya, angka ini ditargetkan tercapai hingga akhir tahun.
Dadan menuturkan, pergeseran target penerima MBG ini disebabkan karena sejumlah kendala yang menghambat proses distribusi dan verifikasi penerima. Meski demikian, Dadan mengupayakan 82,9 juta penerima MBG dapat tercapai hingga akhir tahun 2025.
"Kita usahakan. Ya selambat-lambatnya Februari lah. Tapi kita yakin kita masih bisa kejar, tergantung intensitas gangguan yang terjadi. Karena sekarang tidak hanya di darat, di udara pun kita sudah mulai diganggu," ucapnya.
"Ada hal yang harus kita atasi darurat dan sebagainya, termasuk udara. Kan ketika sistem kita diganggu, otomatis untuk verifikasi pun terganggu. Jadi kadang-kadang ada gangguan seperti itu yang memang kita sedang atasi terus," tuturnya.
Editor: Aditya Pratama