BKKBN Berkolaborasi Cegah 400.000 Anak Stunting Setiap Tahun
JAKARTA, iNews.id - Dua juta pasangan diperkirakan menikah setiap tahun, dimana 1,6 juta di antaranya diperkirakan hamil di tahun pertama pernikahan. Dari data tersebut, BKKBN memperkirakan setiap tahun sekitar 400.000 anak akan mengalami stunting jika masalah ini tidak segera ditangani.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Kekurangan gizi ini merupakan akibat dari kekurangan gizi sejak masa sebelum kehamilan, kehamilan, dan dua tahun setelah anak dilahirkan. Selain itu, kondisi lingkungan yang minim ketersediaan air bersih dan sanitasi yang tidak baik, juga menyebabkan infeksi berulang yang berdampak pada stunting.
Stunting ditandai dengan panjang dan tinggi badan anak di bawah standar, perkembangan intelektual yang kurang optimal, serta timbulnya penyakit cardio vaskuler disease (tekanan darah tinggi, stroke, penyakit jantung), metabolic disorder (diabetes atau kencing manis), serta osteoporosis pada usia 45 tahun ke atas.
Efek jangka panjang stunting tidak bisa disembuhkan namun dapat dicegah jauh sebelum terjadinya kehamilan. Deteksi dini stunting juga diperlukan agar ibu hamil dapat segera diintervensi.
"BKKBN juga memiliki aplikasi Elsimil yang nanti setiap saat akan diisi oleh pasangan usia subur, yang mau menikah, yang hamil, dan yang mau melahirkan, dibantu oleh pendamping keluarga,” ujar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.