BNPB Kebut Pembangunan Huntara dan Huntap Pascabencana di Sumut
Ke depan, paparnya, BNPB menegaskan bahwa percepatan pembangunan huntap akan dilakukan dengan pendekatan holistik, memperhatikan aspek keamanan, keberlanjutan lingkungan, dan pemulihan sosial ekonomi masyarakat terdampak.
Pembangunan huntap tidak hanya berorientasi pada percepatan fisik bangunan, tetapi juga pada keberlanjutan kehidupan warga secara menyeluruh.
"Di sisi lain, BNPB juga terus mengintensifkan penanganan darurat banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatra Utara sebagai bagian dari respons bencana yang komprehensif. Hingga Jumat (19/12), jumlah korban meninggal dunia mencapai 369 jiwa. Fokus utama saat ini adalah percepatan operasi SAR di empat sektor krusial guna mencari 71 orang yang masih dilaporkan hilang," ujarnya.
Dia menambahkan, upaya tersebut sejalan dengan percepatan pemulihan infrastruktur di 12 kabupaten/kota terdampak di Sumatra Utara.
Tercatat 362 titik gangguan infrastruktur telah diidentifikasi dan ditangani secara bertahap, meski beberapa koridor utama seperti Tarutung–Sibolga dan Sibolga–Batangtoru masih memerlukan penanganan intensif.
"Seiring pemulihan infrastruktur, BNPB juga mempercepat distribusi bantuan logistik. Distribusi logistik pada Jumat (19/12) yang disalurkan telah mencapai 9,69 ton, mencakup kebutuhan pangan, sanitasi, dan alat evakuasi. Seluruh rumah sakit dan puskesmas di Sumatra Utara pun beroperasi penuh untuk mendukung layanan kesehatan masyarakat terdampak," ujarnya.
BNPB menegaskan komitmennya untuk tidak hanya membangun hunian dan infrastruktur, tetapi juga menghadirkan rasa aman dan harapan baru agar masyarakat terdampak dapat bangkit dan melanjutkan kehidupan dengan lebih baik.
Editor: Aditya Pratama