Demo Rusuh di Deiyai Papua, Kapolri: Warga Sipil Tewas Terkena Panah
Dalam kejadian tersebut, Tito mengatakan terdapat enam aparat keamanan yang menjadi korban. Satu anggota TNI meninggal dunia dan dua lainnya terluka. Sementara dari Korps Bhayangkara ada tiga anggota terluka terkena panah.
"Dia (anggota TNI meninggal) sedang menjaga kendaraan, menjaga senjata yang disimpan. Kemudian dilukai, dibacok dan kena panah. Senjatanya dirampas," tutur Tito.
Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja menuturkan insiden yang berakhir kerusuhan itu berawal dari demo sekitar 100-an orang berorasi di halaman Kantor Bupati Deiyai yang menuntut penandatanganan persetujuan referendum Papua. Saat aksi itu, tiba-tiba datang sekitar 1.000-an orang yang berlari-lari kecil dan sebagian di antara mereka menyerang aparat keamanan.
Massa menyerang mobil yang sebelumnya ditumpangi anggota TNI dan merampas senjata api yang berada di dalam kendaraan tersebut. Mereka mengambil 10 senpi jenis SS 1 beserta magasin berisi amunisi (bukan 11 senpi).
Mereka juga membunuh anggota TNI dengan menggunakan parang dan anak panah hingga menewaskan Serda Rikson. "Setelah berhasil mengambil senjata api, massa menembak ke arah aparat keamanan yang sedang bertugas pengamanan unjuk rasa hingga terjadi kontak senjata," kata Rudolf.
Editor: Djibril Muhammad