Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cerita Roy Suryo Ikuti Gelar Perkara Khusus, Sebut Ijazah Jokowi Dilapisi Plastik
Advertisement . Scroll to see content

Demokrat Kubu Moeldoko: Bandingkan Pak Jokowi dengan AHY Itu Bagai Langit dan Sumur

Jumat, 09 April 2021 - 05:19:00 WIB
Demokrat Kubu Moeldoko: Bandingkan Pak Jokowi dengan AHY Itu Bagai Langit dan Sumur
Kisruh Partai Demokrat. (Foto: Ilustrasi)
Advertisement . Scroll to see content

AHY itu juga anak sulung Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang hidupnya pasti sangat dimanja dan menikmati kekayaan orang tuanya yang berlimpah. 

"Makanya ketika AHY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat pun dia masih selalu dijagain atau dipapa orang tuanya. Bahkan untuk berorasi pun, AHY selalu disiapin teks agar bisa berorasi mengikuti petunjuk ayahnya yang tertuang pada teks pidato yang dibacanya. Jika tanpa teks, pidato AHY akan ngalor ngidul tidak nyambung seperti bicaranya Vicky Prasetyo dulu itu," tuturnya.

Selain itu kata SHE, AHY juga belum pernah diuji jiwa dan kualitas kepemimpinannya dari tingkat bawah, seperti yang dialami Presiden Jokowi dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. AHY jadi Ketua Umum Partai Demokrat dan ujung-ujung mau nyalon Presiden. 

"Itu rumus politik dari mana? Makanya banyak senior Partai Demokrat yang mengatakan, 'AHY itu tidak pernah mendaki, tapi tiba-tiba ada di puncak'. Ini kan bahaya sekali, sangat beresiko bagi masa depan bangsa ini, jika saja nantinya AHY jadi Capres," kata SHE.

Oleh karena itu, dukungan untuk AHY agar bersedia menjadi Calon Gubernur DKI 2024 itu sebenarnya sudah merupakan suatu kehormatan tertinggi baginya. Sebab pihaknya sadar, AHY pantasnya dicalonkan jadi Camat atau Bupati di Pacitan, namun karena pihaknya masih ada belas kasih, maka setuju kalau AHY dicalonkan jadi Calon Gubernur DKI Jakarta 2024. 

"Kalau AHY menang ya syukur kalau kalah ya tidak masalah. Karena saat AHY pernah dites untuk maju menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu, meski para pendukungnya di seluruh Indonesia dikerahkan ke Jakarta, toh AHY tetap kalah. Dan pidato ayahnya (SBY) tidak didengar rakyat yang dahulu menjadi pemujanya. Mungkin saja rakyat sudah bangkit kesadarannya hingga tidak mau tertipu untuk ke sekian kali," tuturnya. (Rakhmatulloh)

Editor: Donald Karouw

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut