Deretan Ilmuwan Penemu Teori Fenomena Alam, Ada Siapa Saja?
Proses terjadinya siang dan malam selalu menjadi perdebatan para ilmuwan terdahulu. Terdapat berbagai macam teori mengenai proses perputaran dan pusat semesta. Salah satu di antara banyaknya teori adalah teori heliosentris yang dicetuskan oleh Nicolaus Copernicus.
Dia adalah orang pertama yang menyatakan bahwa matahari yang menjadi pusat perputaran bumi dan planet-planet lainnya. Teori ini disebut dengan teori heliosentris. Nicolaus melawan teori Ptolemus yang mengatakan bahwa bumilah yang menjadi pusat tata surya.
Nicolaus membuat risalah astronomi yang menjadi dasar teori heliosentrisnya. Risalah itu disebut Commentariolus atau 'Komentar Kecil'. Nicolaus menulis sebuah karya astronomi, De Revolutionibus Orbium Coelestium Libri Vi atau Enam Buku tentang Revolusi Orbit Surgawi.
Dalam karyanya tersebut, Nicolaus menjelaskan tentang teori heliosentris temuannya. Dia juga berpendapat bahwa bumi matahari porosnya setiap hari dan membutuhkan waktu satu tahun untuk mengorbit matahari.
Ilmuwan penemu teori fenomena alam selanjutnya adalah Eratosthenes. Ia merupakan seorang ilmuwan asal Yunani yang mahir dalam berbagai bidang.
Jika kebanyakan ilmuwan terdahulu mencari cara untuk mengetahui bentuk bumi sebenarnya, Eratosthenes melakukan penemuan yang berbeda. Dia merupakan pertama yang berhasil mengukur keliling bumi.
Bermodalkan rumus matematika sederhana dan logika perbandingan matahari di dua tempat, Syene dan Alexandria, Eratosthenes mampu menghitung keliling bumi.
Tidak hanya itu, dia jugalah yang berhasil menghitung kemiringan bumi, serta merancang sistem garis bujur dan garis lintang.
Perubahan iklim menjadi salah satu permasalahan serius yang sedang diperhatikan saat ini. Bicara tentang perubahan iklim, ternyata Alexander von Humboldt adalah orang pertama yang menjelaskan mengenai perubahan iklim.
Dia merupakan seorang penjelajah dan naturalis asal Jerman yang berperan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan saat ini, terutama dalam bidang biologi dan geologi.
Von Humboldt mempunyai peran besar dalam ilmu klimatologi dengan mengembangkan ilmu meteorologi dan membuat peta cuaca. Sebagai seorang naturalis, Humboldt menyadari adanya hubungan antara alam dan makhluk di sekitarnya.
Maka dari itu, dia juga menjadi orang pertama yang menyadari dan menjelaskan manusia tentang perubahan iklim, serta pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Selain itu, Humboldt juga menggambarkan dan menjelaskan mengenai hubungan dari letusan gunung berapi dan pembentukan kerak bumi.