Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mayjen Ahmad Rizal Ditunjuk Jadi Dirut Bulog, Panglima TNI: Sedang Proses Pensiun Dini
Advertisement . Scroll to see content

Dirut Bulog Lempar Beras SPHP ke Lantai saat Sidak di Sukoharjo, Kenapa?

Minggu, 13 Juli 2025 - 23:15:00 WIB
Dirut Bulog Lempar Beras SPHP ke Lantai saat Sidak di Sukoharjo, Kenapa?
Dirut Bulog Ahmad Rizal Ramdhani melemparkan kantong beras SPHP di Gudang Bulog, Sukoharjo. (Foto: iNews)
Advertisement . Scroll to see content

SOLO, iNews.id - Direktur Utama (Dirut) Bulog Ahmad Rizal Ramdhani melemparkan kantong beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Bulog, Sukoharjo, Minggu (13/7/2025). 

Upaya itu untuk memastikan beras SPHP berkualitas bagus. Selain berisi beras medium terbaik, kemasan beras SPHP juga tidak mudah rusak.

Meski dijatuhkan dari atas ke bawah, kemasan ternyata tidak robek, atau rusak. Kondisinya tetap utuh seperti sedia kala.

"Perlu kami sampaikan, pemerintah akan memberikan yang terbaik. Ini tidak rusak dan tidak pecah," kata Ahmad Rizal Ramdhani didampingi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, Minggu (13/7/2025).

Dia mengibaratkan pemerintah sebagai orang tua yang sayang sama anaknya. Dengan demikian, pemerintah juga sayang dengan masyarakat dan berupaya memberikan yang terbaik.

Agar beras SPHP tepat sasaran dan mengantisipasi penyimpangan, Ahmad Rizal Ramdhani menyebut bahwa Bulog telah melakukan sejumlah langkah-langkah sebagaimana petunjuk Bapanas. Upaya itu antara lain setiap penjual atau pengecer, wajib ikut dalam aplikasi klik SPHP.

"Baik mulai dari pesan sampai dengan pembelian, sehingga itu terkontrol," ucapnya.

Berikutnya adalah masyarakat hanya boleh membeli maksimal dua kantong atau 10 kilogram. Untuk 1 kilogram seharga Rp12.500, sehingga untuk satu kantong beras SPHP berisi 5 kilogram harganya Rp62.500. Harga yang ditetapkan merupakan yang terendah di Indonesia.

Dikatakannya, beras SPHP kualitasnya adalah medium yang terbaik. Beras SPHP dikawal Satgas Pangan TNI/Polri. Selain itu juga melibatkan kepala pasar dan pengamanan dalam pasar hingga Satpol PP. Hal itu untuk menjaga agar tidak disalahgunakan.

"Beras ini tidak boleh dioplos, tidak boleh disobek ataupun rusak. Kalau ada pelanggaran, kita akan lakukan tindakan secara hukum. Bahkan sampai tindak pidana kalau terbukti ada yang melakukan pengoplosan," tegasnya.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengemukakan, pagu SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) Juli-Desember 2025 di Jawa Tengah 158.000 ton, se-Indonesia 1,3 juta ton dan Solo Raya 39.000 ton.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut