Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KPK Ungkap Ada Jatah Preman Penambahan Anggaran di Balik OTT Gubernur Riau
Advertisement . Scroll to see content

Ditahan KPK, Ini Deretan Kontroversi Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono

Sabtu, 04 September 2021 - 08:05:00 WIB
Ditahan KPK, Ini Deretan Kontroversi Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono
Sebelum ditangkap KPK, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono dikenal dengan sejumlah kontroversi. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - KPK menetapkan Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono (BS) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait kegiatan pengadaan, pemborongan atau persewaan di Dinas PUPR Banjarnegara, Jawa Tengah tahun 2017-2018. Budhi ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan pihak swasta bernama Kedy Afandi (KA) yang merupakan orang kepercayaannya.

Sebelum ditangkap KPK, Budhi dikenal dengan sederet kontroversi yang dibuatnya. Tak terkecuali saat dirinya salah menyebut nama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan.

Berikut deretan kontroversi yang pernah dibuat Budhi Sarwono:

1. Salah Sebut Nama Luhut

Sebelum ditangkap, Budhi pernah salah menyebut nama Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan ketika melaporkan perkembangan kasus Covid-19 di Banjarnegara. Dia menyebut nama belakang Luhut dengan "Penjaitan".

Tak lama dia kemudian meminta maaf. Budhi mengaku tidak hafal nama Menteri Luhut.

“Mohon maaf, saya kemarin menyebutkan nama Pak Penjaitan karena saya kurang hafal namanya panjang sekali, dan saya mohon maaf,” ucapnya lewat pesan video dikutip Sabtu (4/9/2021).

2. Singgung Gus Dur 

Tidak hanya itu, pada tahun 2019 Budhi membuat kontroversi dengan menyinggung Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dengan sebutan picek.

Dalam video berdurasi 23 detik berbahasa Jawa tersebut, Budhi saat itu menyinggung Gus Dur yang menutup Departemen Penerangan dan Kementerian Sosial.

“Begini Pak Sekda, itu dinas yang lain ditutup kabeh bae. Bubarna kabeh nggo PU kabeh. Tak tandatangani saiki. Gus Dur seng picek bae nutup dinas penerangan karo sosial. Apa maning wincin seng matane melek,” ucap Budhi.

“Begini Pak Sekda, itu dinas yang lainnya ditutup semua aja. Bubarkan semua, menggunakan Dinas PU semua. Saya tanda tangani sekarang. Gus Dur saja yang matanya buta saja bisa menutup Dinas Penerangan dan Sosial. Apalagi Wincin yang matanya bisa lihat,” arti dari ucapan Budhi.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut