Feri Amsari: Tanpa Anak Muda, Tidak Ada Masa Depan yang Baik
Aurelia melihat sistem yang dibangun saat ini menggandeng anak muda dalam politik lima tahunan. Namun setelah itu, kata dia, anak muda seperti dilupakan.
"Habis dijadiin kayak simbol politik, hiasan doang setiap lima tahun sekali, setelah itu apa? Kita tidak pernah dianggap subjek politik yang setara," kata Aurel dalam program yang sama.
Dia menyayangkan sikap kritis dan suara anak muda jarang didengar. Kendati demikian, dia mendorong anak muda untuk terus bersuara.
"Jadi tolong banget partisipasi anak muda itu bukan jargon politik lima tahun sekali, bukan hiasan estetika saja, tapi harus ada menjadi sesuatu yang ada substansi dan kita dianggap sebagai subjek politik yang setara," ujarnya.
"Jadi menurutku, anak muda tetaplah bersuara, tetaplah berkolektif, tetap bersolidaritas. Meski pun api kita kecil, percikan itu tetap api dan lama-lama bisa menyambar juga," tutur dia.
Editor: Rizky Agustian