Guru Madrasah Gelar Aksi Demo di Istana Besok 30 Oktober, Ini Respons Kemenag
JAKARTA, iNews.id – Ribuan guru madrasah yang tergabung dalam Persatuan Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI) akan menggelar aksi demonstrasi bertajuk Seruan Aksi Nasional, Kamis (30/10/2025).
Aksi yang akan diikuti ribuan guru madrasah itu untuk mendesak pemerintah lebih memerhatikan nasib guru honorer khususnya di sekolah swasta.
Ketua PW-PGMNI Jawa Timur, Muhammad Ali Muhsin, menjelaskan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk kepedulian dan perjuangan guru madrasah dalam mengawal kebijakan pemerintah agar lebih berpihak kepada nasib guru madrasah, khususnya di sekolah swasta.
“Masih banyak kebijakan pemerintah yang belum pro terhadap kepentingan guru madrasah itu. Makanya kami dari ORPROF (Organisasi Profesi), khususnya PGMNI, akan menggelar aksi demonstrasi secara damai di berbagai titik seperti Istana Presiden, Kemenkeu, dan Kemenag RI,” ujar Muhsin dilansir dari Okezone, Rabu (29/10/2025).
Beberapa tuntutan yang akan disuarakan para guru madrasah tersebut antara lain pengangkatan guru inpassing madrasah swasta menjadi PPPK dengan skala prioritas dan pengakuan masa kerja inpassing. Selain itu, pembayaran tunjangan profesi yang masih tertunggak, serta penerbitan SK inpassing baru setiap tahun.
Menyikapi rencana aksi demonstrasi guru madrasah, Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al Asyhar mengakui belum seluruh guru mengikuti program sertifikasi dan PPG. Beberapa di antaranya berharap diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Baru 50 persen di antaranya telah mengikuti Program Profesi Guru (PPG) pada 2025. Insyaallah, 2026 (mereka) dapat tunjangan profesi guru," kata Thobib saat dialog dengan awak media di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Kepala Bagian Strategi Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan Moh Khoeron menyampaikan bahwa PPG merupakan sarana pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru. "PPG jembatan kesejahteraan profesi guru," katanya.