Idul Adha di Tengah Pandemi dan Nasihat Seorang Sahabat
Suhendra Atmaja
Media Relation SKK Migas
ALLAHU akbar.. Allaahu akbar.. Allaahu akbar walillaahilhamd.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS Az Zumar: 10). Makna yang sangat dalam kita temukan dalam Surat Az Zumar ayat 10, bahwa orang-orang yang sabar memiliki pahala tanpa batas.
Pahala tanpa batas itu bisa saja kita lihat dari pelaksanaan ibadah Salat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban 1441 Hijriah yang bertepatan pada Jumat, 31 Juli 2020. Ini karena ibadah harus dilaksanakan dengan protokol Covid-19 dan masih banyaknya pasien positif terpapar virus tersebut di Indonesia.
Kapan berakhir? Jawabnya kita harus bersabar sesuai perintah Allah dalam surat Az Zumar:10 dan makna "tsoobirunn".
Sekelebat saya teringat apa yang disampaikan dalam sebuah diskusi kecil bersama rekan saya di sebuah stasiun televisi. "Kita sedang diuji," begitu tiba-tiba dia menjelaskan keterkaitan kondisi Covid-19, Idul Adha, dan kondisi saat ini.
Menurut dia, dalam konsidisi sedang diuji, kita akan diberikan kenikmatan, kenyamanan, kekayaan, bahkan kesengsaraan dalam bentuk apapun yang Tuhan inginkan.
"Kesabaran itu harus kita hadapi, meski dengan berbagai ujian hidup," ujar rekan bernama Syawal itu. Saya mengenal sepak terjang Syawal, lama sekali saat sama-sama berjuang di markas Kedoya.
Dalam diskusi kecil itu, saya agak terkesima dengan apa yang disampaikan karena tiba-tiba saja dia mencerahkan pemikiran dan hati saya. Masya Allah dan alhamdulillah dia telah mengingatkan sesama agar tetap bersabar.
Kesabaran kita sebagai umat muslim juga sedang diuji. Namum sebagai orang yang beriman kepada Allah Swt, kita tetap harus
terus menerus "tsobirun" agar bisa meningkatkan iman dan takwa.
Dua ibadah besar yang kita jalani di bulan Zulhijah ini yaitu ibadah haji dan Idul Adha. Kedua ibadah ini memiliki nilai-nilai tarbiyah (pendidikan) yang kita dapatkan dari keteladanan Nabi Ibrahim dan dan kesabaran Nabi Ismail ‘alaihimas salam.
Kesabaran kita juga diuji karena pandemi corona dan membuat ibadah haji tahun ini sangat dibatasi. Makkah yang biasanya didengungkan gema takbir dan dipenuhi dengan jutaan jemaah haji, tahun ini hanya kaum muslimin yang mukim di Arab Saudi.
Kondisi ini tentu membuat kita sedih, apalagi bagi calon jamaah haji yang mestinya berangkat tahun ini tapi tidak bisa berangkat haji. Lagi-lagi kesabaran kita diuji.
Namun takdir Allah ini pasti ada hikmahnya bagi orang-orang tsobirunn atau bagi orang-orang yang bersabar. Allah akan memberi dan menganugerahkan pahala tanpa batas, seperti janji Allah dalam surat Az Zumar ayat 10.
Allaahu akbar.. Allaahu akbar.. Allaahu akbar walillaahilhamd.
Keteladanan dari Nabi Ibrahim dan kesabaran Nabi Ismail sudah sering kita dengar dari setiap khotbah dan pengajian menjelang Idul Adha. Keteladanan Nabi Ibrahim yaitu senantiasa menguatkan iman dan takwa kepada Allah.
Sebagai umat muslim, kita berharap pandemi segera berakhir sehingga dapat menjalankan ibadah dengan normal, dan kita semua termasuk orang-orang yang beriman dan mendapat pahala tanpa batas dengan kesabaran. Aamiin.
Editor: Zen Teguh