IJTI Serukan Wajah Jurnalis Profesional dan Berintegritas
"Ini menjadi catatan sekaligus evaluasi mendalam bagi para jurnalis dalam menjalankan tugas. Jurnalis dan media memiliki peran penting dalam mengawal proses demokrasi yang tengah berlangsung," katanya.
Yadi juga menyinggung soal proyeksi tahun 2018 terkait regulasi penyiaran khususnya televisi. Bersamaan dengan 20 tahun perayaan reformasi, tahun 2018 harusnya menjadi momen penyelesaian carut marut regulasi penyiaran televisi yang berlaku. IJTI mendorong agar semua pihak duduk bersama untuk menemukan kata sepakat.
"Regulasi penyiaran harus bisa mengakomodir kepentingan semua pihak. Terutama kepentingan masyarakat umum," ungkapnya.
Dia berharap, tahun 2018 tidak ada lagi jurnalis yang mengalami kekerasan saat bertugas. Catatan yang dimiliki IJTI, kasus kekerasan dan intimidasi kepada para jurnalis masih sering terjadi. Oknum aparat termasuk salah satu pihak yang kerap melakukan kekerasan tersebut.
"Ada sejumlah faktor yang membuat kekerasan terhadap jurnalis kerap terulang, seperti lemahnya penegakan hukum pelaku kekerasan serta minimnya pemahaman akan tugas jurnalistik yang dilindungi oleh undang-undang," katanya.