Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jatuh saat Dubai Airshow, Jet Tempur India Tejas Pernah Diminati Indonesia Diborong Malaysia
Advertisement . Scroll to see content

Imperialisme: Pengertian, Latar Belakang, Bentuk, Dampak dan Negara yang Menerapkannya

Senin, 26 September 2022 - 14:51:00 WIB
Imperialisme: Pengertian, Latar Belakang, Bentuk, Dampak dan Negara yang Menerapkannya
Ilustrasi Imperialisme
Advertisement . Scroll to see content

b. Imperialisme Modern

Imperialisme modern berkembang di dunia sejak abad ke-19 memiliki tujuan memperluas daerah jajahan untuk dimanfaatkan sebagai daerah penanaman modal (kapital), misalnya sebagai daerah pasar hasil industri, sebagai daerah sumber tenaga buruh yang murah. 

c.Imperialisme Ultramodern

Bentuk imperialisme ultramodern ini terjadi setelah perang dunia II hingga saat ini. Imperialisme ini menekankan pada penguasaan mental, ideologi dan juga psikologi terhadap bangsa atau negara lain. 

Latar Belakang Imperialisme di Indonesia

Imperialisme di Indonesia telah lama dilakukan oleh bangsa Eropa. Diketahui, Eropa sudah sejak abad ke-15 melakukan hal tersebut ke seluruh dunia, hingga pada akhirnya masuk ke Indonesia.

Massuknya bangsa Eropa ke Indonesia memiliki beberapa sebab, seperti jatuhnya Konstantinopel di Laut Tengah oleh kekuasaan Turki Usmani pada tahun 1453, merosotnya perekonomian dan bahkan perdagangan bangsa Eropa sehingga terjadinya revolusi industri.

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani di tahun 1453 menyebabkan akses bangsa Eropa untuk mendapatkan rempah-rempah yang lebih murah di Laut Tengah menjadi tertutup. Akibatnya, harga rempah di Eropa meningkat tajam.

Bangsa Eropa yang kemudian terdorong untuk mencari dan akhirnya menemukan wilayah-wilayah penghasil rempah. Akhirnya, ia pun terbawa ke wilayah baru yang berada di Timur Eropa.

Sayang, hal tersebut membuat Eropa berambisi untuk menguasai berbagai negara untuk keuntungan ekonomi serta kejayaan politik, seperti Indonesia. Akibatnya, mereka melakukan imperialisme, karena rempah-rempah pada saat itu masih menjadi komoditas yang sangat laris di Eropa.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut