Iran Ancam Tutup Selat Hormuz usai Diserang AS, Apa Efeknya?
JAKARTA, iNews.id - Selat Hormuz adalah jalur laut strategis yang menghubungkan Teluk Persia ke Samudra Hindia. Jalur ini mengangkut sekitar 20–21 juta barel minyak per hari, yang setara dengan hampir 20–30 persen dari total perdagangan minyak global.
Seperti dilansir dari The Guardian, penutupan Selat Hormuz dapat memblokir minyak Timur Tengah dari pasar global, yang pada akhirnya memicu lonjakan harga.
Namun, hingga saat ini, pengangkutan minyak disebut belum terlalu terpengaruh oleh konflik. Berdasarkan data yang dirilis oleh Joint Maritime Information Centre (JMIC) pada Senin (23/6/2025), jumlah kapal yang melewati Selat Hormuz justru meningkat 5 persen dalam sepekan terakhir.
Menurut JMIC yang mengoordinasikan informasi dari angkatan laut internasional, selat tersebut masih tetap terbuka, kendati ada ancaman terhadap lalu lintas laut.
Sementara Lloyd’s List Intelligence yang memantau lalu lintas maritim, menyebut pengisian kapal-kapal di Teluk Persia tetap berlangsung selama akhir pekan. Namun, kapal tanker yang menunggu pengisian di Iran menjaga jarak lebih jauh dari pelabuhan.