Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jet-Jet Tempur F-16 Thailand Hancurkan 6 Kasino dan Markas Jaringan Penipuan Kamboja
Advertisement . Scroll to see content

Istana Tegaskan Negara Serius Perangi Perbudakan Modern

Sabtu, 06 Agustus 2022 - 08:46:00 WIB
Istana Tegaskan Negara Serius Perangi Perbudakan Modern
Para WNI korban penyekapan di Kamboja berhasil dibebaskan. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kantor Staf Presiden (KSP) menyampaikan apresiasi kepada semua pihak terutama Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan KBRI Kamboja yang telah menyelamatkan 62 Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban penipuan dan penyekapan di Kamboja. Tenaga Ahli Utama KSP, Fadjar Dwi Whisnuwardhani menegaskan pemerintah bergerak cepat dan efektif dalam menyelamatkan PMI di Kamboja.

Selain itu, dia menegaskan upaya itu merupakan bukti negara tidak pernah menoleransi segala bentuk perdagangan orang dan perbudakan modern. 

"Proses penyelamatan itu menunjukkan bahwa negara sudah hadir dan negara tidak kalah terhadap upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang berniat mencelakakan WNI," ujar Fadjar, Sabtu (6/8/2022).

Sebagai informasi, Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kamboja baru-baru ini melakukan penyelamatan terhadap 62 PMI yang mengalami penyekapan di Kamboja dan menjadi korban penipuan atas peluang kerja yang ditawarkan. Pekerjaan bodong tersebut disertai dengan iming-iming gaji sebesar 1.000–1.500 dolar AS atau jika dirupiahkan sebesar Rp15 juta sampai Rp20 juta. 

Setelah para PMI tersebut berangkat dan tiba di suatu perusahaan di Kamboja, mereka bekerja bukan menjadi marketing namun menjadi operator sebuah investasi bodong dan penipuan. Selain itu, PMI tidak mendapatkan gaji sesuai dengan tawaran, dipekerjakan tidak sesuai dengan jam kerja atau overwork, dan paspor pekerja migran ditahan oleh para agen-agen di Phnom Penh. 

"Kasus ini diduga termasuk dalam perbudakan modern atau dapat dikatakan perdagangan manusia. Pemerintah memastikan akan menindak tegas permainan para oknum dan sindikat juga pelanggaran yang terjadi," katanya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut