Jelang HUT ke-76 TNI, KSAL Ziarah Makam Pejuang TNI AL dan Ulama di Tegal
Dispenal mengatakan, makna dan pesan yang diambil dari kegiatan ini, yaitu meskipun para pejuang ini telah mati dan jasadnya telah menyatu dengan bumi pertiwi, mereka gugur sebagai pejuang demi mempertahankan eksistensi bangsa dan negara.
"Jasad para pejuang ditempatkan di Bumi Wana Samudera ini agar para generasi penerus bisa meneladani perjuangan dan pengorbanan para pahlawan guna mewujudkan Indonesia yang jaya," ujarnya.
Pesan untuk generasi muda penerus bangsa, kata Dispenal, bahwa menghormati para pahlawan adalah wajib. Perumpamaannya, meskipun menimbun para kuburan pejuang dengan pasir dari emas tak akan sebanding dengan perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan.
KSAL menuturkan, dulunya makam-makam para pejuang ini tersebar di berbagai daerah. Sehingga atas saran dari para ulama, pemerintah daerah dan masyarakat untuk dijadikan satu saja, salah satunya TMP Kalibakung. Selain itu, Yudo menyampaikan para pejuang AL dulu berjuang bersama-sama para ulama untuk membela negara.
Sedikitnya ada beberapa ulama yang gugur, di antaranya para ulama yakni KH Muhammad Syafei Bin Mukti dan H. Yahya bin Sejan.
“Sebagai generasi penerus supaya kita selalu mengenang jasa-jasa pejuang, dan harus meneruskan perjuangan mereka, dalam bergiat mengisi kemerdekaan di masa yang akan datang," kata KSAL Yudo.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto