Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kubu JK Sebut Punya 5 Bukti Kepemilikan terkait Sengketa Lahan di Makassar, Apa Saja?
Advertisement . Scroll to see content

JK: Meski Sama-Sama Otsus, Penanganan Konflik Aceh dan Papua Berbeda

Selasa, 03 September 2019 - 06:04:00 WIB
JK: Meski Sama-Sama Otsus, Penanganan Konflik Aceh dan Papua Berbeda
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Foto: SINDOnews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai penanganan konflik di Aceh dan Papua berbeda, meskipun keduanya diberikan kewenangan otonomi khusus (otsus) dengan anggaran yang besar. Itu dikarenakan masing-masing daerah memiliki karakter yang juga tidak sama.

“Suatu daerah mempunyai karakter dan juga penanganan yang berbeda, walaupun anggaran untuk kedua provinsi tersebut, dibandingkan dengan daerah lain, itu per penduduknya jauh berbeda; tapi tetap saja ada ketidakpuasan sehingga menimbulkan masalah,” kata JK dalam acara Silaturahmi Wapres bersama Pemerintah dan Masyarakat Sumatera Barat di Padang, Senin (2/9/2019) malam.

Dia menuturkan, Aceh menjadi daerah yang aman sejak ditandatanganinya Perjanjian Helsinki sebagai bentuk kesepakatan antara pemerintah dan pejuang kemerdekaan Aceh saat itu. “Aceh menjadi sangat aman sejak 15 tahun lalu. Setelah perdamaian kita lakukan dan otonomi khusus diberlakukan untuk dua provinsi tersebut, tapi kenapa hasilnya berbeda? Papua tetap bergejolak sampai kemarin,” ucapnya.

Menurut Wapres JK, persoalan di Papua disebabkan oleh beberapa hal, antara lain ketidakpuasan masyarakat lokal terhadap pemerintah pusat, kesenjangan sosial, dan ketidakadilan pembangunan di daerah.

“Ini termasuk bermacam-macam kemungkinan, antara lain pemerintahan yang tidak memuaskan masyarakat sehingga menimbulkan ketidakadilan; akibat pendidikan tidak merata sehingga menimbulkan kesenjangan; tidak memberikan pendapatan yang baik kepada masyarakat,” tuturnya.

Walaupun telah dilakukan pembangunan infrastruktur di Papua, JK melihat hal itu ternyata belum menjadi jawaban atas persoalan yang selama ini dirasakan masyarakat di sana. “Ternyata di Papua, infrastruktur yang dibangun dengan sangat sulit itu, tidak menambah atau malah tidak memberikan sesuatu hasil yang kita harapkan untuk pemerataan, harmonisasi dan kesejahteraan,” ujarnya.

Oleh karena itu, wapres berharap permasalahan di Papua tidak semakin berlarut-larut. Dia meminta semua masyarakat untuk saling menghargai dan menahan diri untuk tidak memprovokasi kondisi saat ini.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut