JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai 2021 momentum pemulihan ekonomi usai penyebaran pandemi virus corona (Covid-19). Karena itu dia mengajak jajarannya dan para kepala daerah untuk menyiapkan strategi besar pemulihan (recovery) ekonomi.
Jokowi meminta masing-masing kepala daerah untuk mengidentifikasi secara detail sektor mana saja yang terdampak Covid-19, baik yang parah dan sedang. Identifikasi juga dilakukan terhadap sektor mana saja yang bertahan sekaligus dapat mengambil peluang dari kondisi tersebut.
Setelah 6 Tahun, Trump dan Xi Jinping Bertemu Lagi Ketika Perseteruan Memanas
"Saya minta disiapkan strategi besar recovery, peta jalan dan tahapan-tahapan. Tahapan mitigasi yang dilakukan saat ini seperti apa sektor prioritas yang harus dibantu dan berapa lapangan kerja yang bisa diselamatkan," katanya.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Musrenbangnas tahun 2020 secara virtual yang diikuti seluruh kepala daerah di Indonesia seperti dikutip di Youtube Sekretariat Kabinet, Kamis (30/4/2020).
Bamsoet: Ketaatan Warga Selama PSBB Covid-19 Modal Awal Pemulihan Ekonomi
"Setelah mitigasi selesai kita masuk tahap recovery, siapkan sektor apa yang bisa langsung rebound, mana yang lambat, apa rencana internvensi kebijakan yang bisa dilakukan. Saat ini kita fokus pada tahap mitigasi," ujarnya.
Beberapa sektor yang terpukul karena Covid-19, Jokowi menyebutkan, seperti UMKM , pariwisata, konstruksi, dan transportasi. Namun ada yang bertahan bahkan bisa bergerak yakni sektor tekstil dan produk tekstil, kimia, farmasi, alat kesehatan, makanan dan minuman (mamin), telekomunikasi dan logistik.
RUU Cipta Kerja Dinilai Bisa Berikan Kepastian Pemulihan Usai Wabah Corona
"Pemeritah telah menyiapkan paket program stimulus ekonomi agar bertahan dan mencegah PHK, seperti insentif perpajakan, restrukrisasi kredit dan relaksasi impor bahan baku," ucap mantan gubernur DKI Jakarta ini.
Kepada para kepala daerah, Jokowi mengingatkan, agar tak hanya membantu usaha kecil, menengah dan besar melainkan mikro dan ultra mikro. Stimulus ekonomi, menurut dia, harus menjangkau sektor informal seperti PKL, tukang gorengan, tukang tambal ban, dan warung kecil.
Mantan wali kota Solo ini mengaku jumlah sektor tersebut ini sangat besar. Merujuk data Bappenas angkanya mencapai 40 juta. Belum lagi, sektor tersebut menyedot banyak tenaga kerja.
"Sebagian besar dari mereka tidak bersentuhan dengan bank atau lembaga keuangan. Ini saya minta para gubernur di setiap daerah merancang program yang sama untuk menambah, untuk perkuat program stimulus ekonomi yang sudah disiapkan pemerintah pusat," katanya.
Tak lupa Jokowi berpesan kepada kepala daerah agar menyiapkan program stimulus ekonomi di daerah, dengan skema yang jelas, transparan, dan terukur. Dia berharap kepala daerah menghitung semua, baik sektor yang terdampak, stimulus yang diberikan dan berapa banyak tenaga kerja yang diselamatakan.
"Jangan sampai hanya mau dapat stimulus ekonomi tetapi tetap melakukan PHK pekerja. Saya juga minta verifikasi dengan benar dan evaluasi secara berkala terhadap efektifitas stimulus ekonomi yang diberikan. Jadi betul-betul berdampak pada penyelamatan tenaga kerjanya," tuturnya.
Editor: Djibril Muhammad
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku