Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Ferdinand Hutahaean: Bukan Kebutuhan Dasar Masyarakat!
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi: Rakyat Korban Akhir Tata Niaga tak Sehat, Rombak Perizinan yang Untungkan Rente

Rabu, 26 Agustus 2020 - 12:42:00 WIB
Jokowi: Rakyat Korban Akhir Tata Niaga tak Sehat, Rombak Perizinan yang Untungkan Rente
Presiden Joko Widodo (Jokowi): (Foto: Setpres)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah saat ini sedang membangun tata kelola pemerintahan yang baik, cepat, produktif dan efisien serta bebas dari korupsi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sektor perizinan dan tata niaga harus menjadi perhatian khusus dalam aksi pencegahan korupsi.

Menurut mantan gubernur DKI Jakarta ini, jika perizinan dan tata niaga tidak sehat maka rakyat yang menjadi korban. "Dan yang menjadi korban akhir tata niaga yang tidak sehat itu adalah rakyat. Rakyat harus menanggung harga yang mahal akibat dari tata niaga tidak sehat," ujarnya.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara "Aksi Nasional Pencegahan Korupsi" secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/8/2020). Dia memerintahkan agar perizinan dan tata niaga yang membuka peluang adanya pengambil rente dirombak.

"Oleh karena itu tata niaga yang memberi kesempatan bagi para pengambil rente harus dirombak. Apalagi tata niaga yang menyangkut pondasi kehidupan masyarakat terutama yang berkaitan dengan pangan obat dan energi," tuturnya.

Jokowi mengajak semua pihak berbenah dengan memperbaiki regulasi dan tata kerja birokrasi. "Kita sederhanakan dan transparansikan serta pemanfaatan teknologi informasi, digitalisasi yang mudah diakses rakyat harus terus kita kembangkan," katanya.

Mantan wali kota Solo ini memaparkan, masalah perizinan dan tata niaga bukah hanya berhubungan dengan pelaku usaha besar melainkan usaha mikro, kecil dan menengah. "Jumlahnya lebih dari 60 juta yang menjadi penopang utama perekonomian nasional kita," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi mengingatkan aparat penegak hukum agar tidak memanfaatkan regulasi untuk menakut-nakuti dan memeras masyarakat. Dia mengatakan, jika hal tersebut masih dilakukan, oknum tersebut adalah musuh negara.

"Saya peringatkan sebagai penegak hukum dan pengawas, ini sudah saya sampaikan berkali-kali, jangan pernah memanfaatkan hukum yang tidak sinkron, yang belum sinkron, untuk menakut-nakuti eksekutif, untuk menakut-nakuti pengusaha dan masyarakat," ujarnya.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut