Kaleidoskop 2025: Sinergi NU-Pemerintah, dari Konsolidasi Asta Cita hingga Kerja Nyata di Akar Rumput
Keterlibatan NU dalam program prioritas nasional memasuki fase krusial pada Juni 2025 ketika PBNU secara resmi dilibatkan dalam pengelolaan 1.000 dapur MBG. Mandat tersebut mulai diimplementasikan pada Juli dengan peresmian dapur-dapur MBG di berbagai daerah, bersamaan dengan penguatan pesantren sebagai pusat agropreneur guna mendukung agenda ketahanan dan swasembada pangan nasional.
Peran NU sebagai penyangga stabilitas nasional kembali mengemuka pada Agustus 2025 saat terjadi eskalasi demonstrasi dan kerusuhan di Jakarta. PBNU bersama pimpinan ormas Islam bertemu Presiden Prabowo di Hambalang dan menyerukan pentingnya menjaga ketenangan, kepercayaan, serta komitmen kebangsaan di tengah situasi krisis.
Pada September 2025, kolaborasi sosial PBNU melalui LAZISNU mencatat capaian nyata dengan penyaluran dana kemanusiaan dan pemberdayaan ekonomi senilai miliaran rupiah untuk pesantren, layanan kesehatan, dan UMKM perempuan. Program ini diperluas melalui peluncuran inisiatif “Keluarga Unggul” di sejumlah provinsi.
Momentum Oktober 2025 dimanfaatkan PBNU untuk menegaskan kembali peran strategis pesantren dalam peringatan Hari Santri. Dengan tema penguatan peradaban, PBNU menekankan pesantren sebagai benteng ideologi Pancasila dan ketahanan kebangsaan dalam menyongsong tantangan masa depan.
Penguatan sumber daya manusia berlanjut pada November 2025 melalui peluncuran NU Scholarship hasil kerja sama PBNU dan BAZNAS RI. Program ini membuka akses pendidikan dan peningkatan kapasitas bagi kader NU dan generasi muda berprestasi, baik di dalam maupun luar negeri.
Penghujung tahun, Desember 2025, menjadi ujian sekaligus penegasan peran kemanusiaan NU. PBNU memobilisasi relawan, logistik, dan dana miliaran rupiah untuk membantu korban bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, sembari terus mengakselerasi implementasi MBG. Hingga akhir tahun, puluhan SPPG telah beroperasi aktif dan ratusan lainnya berada dalam tahap persiapan, menandai keberhasilan NU mengawal program prioritas pemerintah secara bertahap dan berkelanjutan.