Kemenkes: Keterisian RS Masih Stabil di Tengah Wabah Omicron
JAKARTA, iNews.id – Tingkat rawat inap harian rumah sakit secara nasional saat ini dilaporkan masih stabil di tengah penyebaran wabah Covid varian omicron. Hingga Selasa (22/2/2022) kemarin, angka bed occupancy ratio (BOR) atau rasio keterisian tempat tidur RS secara nasional berada di angka 38 persen, sama seperti posisi hari sebelumnya.
Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga Sabtu (19/2/2022) lalu menunjukkan, jumlah kumulatif pasien yang dirawat di RS seluruh Indonesia pada masa dominasi varian omicron ini adalah 123.905 pasien. Dari total pasien yang dirawat itu, sebagian besar adalah pasien dengan gejala ringan dan tidak bergejala (OTG), masing-masing sebesar 39 persen dan 32 persen.
“Dengan menjalankan strategi isolasi mandiri serta dukungan pelayanan telemedisin, kita bisa meringankan beban rumah sakit dan tenaga kesehatan kita secara efektif hingga 71 persen,” ungkap Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, lewat keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (22/2/2022) malam.
Dia mengatakan, tempat tidur isolasi dan ruang unit perawatan intensif (ICU) di rumah sakit harus efektif digunakan hanya untuk perawatan pasien bergejala sedang hingga kritis. “Tempat tidur isolasi dan intensif untuk merawat pasien sedang hingga kritis ini baru terisi sekitar 29 persen dari alokasi yang ada saat ini,” ujarnya.
Nadia menjelaskan, kondisi tempat tidur isolasi dan intensif yang saat ini disediakan pemerintah belum sebanyak seperti kasus gelombang varian delta tahun lalu, yang bisa diperluas hingga 150.000 tempat tidur isolasi dan intensif.
Menurut dia, langkah pencegahan penyakit tidak hanya dilakukan melalui proses perawatan pasien terinfeksi Covid-19. Pemerintah berharap vaksinasi bisa berkontribusi besar untuk mencegah pasien bergejala berat hingga berisiko kematian akibat infeksi virus corona.
Berdasarkan angka kumulatif per Sabtu lalu juga, tercatat 2.484 ada pasien meninggal dunia, serta 73 persen dari pasien yang meninggal belum divaksinasi lengkap. Berdasarkan data yang sama, dari 17.871 pasien yang dirawat di RS sejak 21 Januari-19 Februari lalu, kematian meningkat pada kelompok lansia, komorbid, dan belum melengkapi vaksinasi.