Kepala BKKBN Hasto Wardoyo: Tak Ada Bonus Demografi Tanpa Atasi Stunting
Seluruh elemen bangsa dengan demikian punya kepentingan mewujudkan Indonesia bebas stunting, maka dari itu semua harus berperan. BKKBN tidak bisa bekerja sendirian.
“Lebih baik mencegah ketimbang mengatasi. Maka dari itu mari seluruh keluarga cegah stunting, remaja putri, ibu hamil, bayi bawah dua tahun (baduta) penting sekali. Stunting harus diatasi tidak bisa sendiri harus kolaborasi. Tidak cukup dokter mengurusi orang mau hamil, karena ketersediaan air bersih dan infrastruktur lainnya sangat besar pengaruhnya,” katanya.
Mencegah stunting dapat dimulai dari meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang, ini beda dengan jargon ‘4 Sehat 5 Sempurna’. Pengetahuan gizi ini, lanjutnya, mencakup gizi makro dan gizi mikro.
“Kalau mau mudah mencari tahu, bagaimana membuat menu gizi seimbang. Paling akhir, jangan hamil kalau tidak terencana, iseng-iseng. Perkembangan kehamilan pada bulan pertama itu menentukan. Jadi perlu asupan gizi harus cukup. Itu tidak bisa dilakukan kalau hamil tidak direncanakan,” ucapnya.
Sebagai keseriusan dan komitmen untuk mempercepat penurunan stunting, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Perpres ini menjadi payung hukum bagi Strategi Nasional (Stranas) Percepatan Penurunan Stunting yang telah digencarkan pemerintah sejak 2018.