Kepercayaan Publik ke DPR Meningkat, Komisi III Dapat Rapor Terbaik
Beberapa jenis kejahatan yang menjadi perhatian serius Komisi III yakni korupsi dan narkoba. Menurut Sahroni, DPR memastikan tidak adanya pelemahan dalam pemberantasan korupsi. Bahkan DPR memperkuat peran Polri, kejaksaan, dan KPK. “Kita juga tidak berniat melemahkan kewenangan KPK,” ujarnya.
Mengenai kasus narkoba, menurut Sahroni, Komisi III secara berkali-kali menyerukan sinergitas instansi terkait seperti Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri, Bea Cukai, dan TNI untuk pemberantasan zat terlarang tersebut. Komisi III menekankan penanganan narkoba tidak bisa dilakukan secara parsial dengan mengedepankan ego sektoral masing-masing institusi.
“Harus bersinergi. Selain pengedaran, penyelundupan melalui jalur tikus perairan dan perbatasan hingga pelabuhan dan bandara udara sebagai pintu masuk ke Indonesia juga harus diperkuat,” ujar politikus NasDem ini.
Survei Charta Politika merilis hasil survei yang diberi tajuk DPR Terima Rapor. Manajer Riset Charta Politika, Muslimin Tanja mengungkapkan terjadi peningkatan kepercayaan publik atas DPR. Bila di berbagai survei sebelumnya disebutkan berada di peringkat terakhir, DPR kali ini berhasil meraih kepercayaan tinggi masyarakat dengan angka 49,3%.
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengungkapkan, sejak dipercaya memimpin DPR, dia selalu menyampaikan apa saja perkembangan yang tengah dilakukan DPR khususnya pada komisi-komisi. Dia menegaskan, saat ini DPR selalu terbuka sesuai harapan publik. Dia pun menyampaikan, DPR telah membuat satu aplikasi dimana publik lebih mudah untuk mendapatkan informasi perkembangan tentang lembaga DPR.
"Jadi kita sudah membuat aplikasi internet namanya DPR Now. Di aplikasi ini publik akan lebih mudah mengetahui apa saja perkembangan di DPR. Misalnya komisi I lagi rapat apa, di situ mereka bisa tau apa yang lagi dibahas secara real time," katanya.
Editor: Azhar Azis