Ketum Muhammadiyah Ingatkan Ibadah Kurban jadi Ujian Keikhlasan
“Manusia yang rakus, dengan segala pesona duniawi, ia tidak akan pernah cukup sampai tuhan menghentikan ajalnya al-hâkumut-takâtsur, ḫattâ zurtumul-maqâbir," ungkapnya.
Oleh karena itu, Haedar mengungkapkan bahwa momen Idul Adha menjadi hal yang penting bagi setiap orang beriman di mana pun posisi dan berada, di saat berkurban, maupun tidak berkurban.
"Mengkoreksi diri apakah kita termasuk orang beriman tetapi tak pernah puas dalam kehidupan, lalu menjadi insan yang serakah, tamak, takabur, dan penuh ambisi yang melampaui batas lalu lupa akan kebenaran, kebaikan, dan nilai-nilai luhur dalam fondasi ketakwaan," ujar Haedar.
Ia pun berharap agar momen berkurban bisa menjadikan umat Muslim bisa lepas dari tipu daya duniawi dan membawa kebaikan.
“Lepas segala kepentingan demi kebenaran, kebaikan, dan keluhuran, dan untuk kemaslahatan hidup orang banyak. Jika itu bisa dipenuhi, maka berkurban berarti telah membebaskan kita dari segala pesona duniawi itu untuk hidup yang cukup dan moderat tetapi membawa kemaslahatan duniawi dan ukhrawi,” kata Haedar.
Editor: Puti Aini Yasmin