Kisah Dirman, Petugas Keamanan Kedubes Australia Terdampak Serangan Teroris hingga Kehilangan Mata
Sekitar tiga bulan bekerja di Kedutaan Australia, pada 9 September 2004 pagi, sebuah peristiwa yang tidak akan pernah dilupakannya mengguncang jiwa dan raganya. Sebuah mobil membawa bom meledak di depan Kedubes Australia sekitar pukul 10.30 WIB yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Dia merupakan salah satu petugas keamanan yang sedang bekerja kala itu, yang selamat dari maut. Sebanyak sembilan orang meninggal dan lebih dari seratus orang mengalami luka-luka dalam peristiwa itu.
Dirman berdiri sekitar 10 meter dari gerbang Kedutaan Australia dan tiba-tiba ada ledakan yang dahsyat.
"Saya waktu itu tidak tahu apa yang terjadi dengan saya. Tiba-tiba badan saya terlempar, dengan spontan saya takbir Allahu Akbar tiga kali. Saya ingat dan saya terjatuh, saya melihat sekujur badan saya penuh darah," kenangnya.
Ledakan itu membuat kedua tangannya luka parah, sementara darah di kepala terus mengucur, begitu pula dengan kakinya. Pakaiannya pun sudah tidak utuh lagi.
"Dan detik itu, membuat saya merasa akhir dari perjuangan hidup saya, akhir dari perjalanan saya, saya pasrahkan kepada Allah, ya Allah, jika hari ini hari terakhir buat hamba saya ikhlas," katanya dengan terbata-bata.