Kisah Harmoko Tertawa Dengar Sindiran Hari-Hari Omong Kosong
“Mulai hari ini saya akan ganti menjadi ‘hari-hari omong komunikatif’, ‘hari-hari omong kooperatif’ dan ‘hari-hari omong konkret’,” ucapnya, yang langsung disambut tawa para peserta deklarasi.
Lahir di Nganjuk, Jawa Timur, 7 Februari 1939, Harmoko menjadi wartawan usai lulus dari bangku SMA. Dia meniti karier Harian Merdeka dan Majalah Merdeka. Pada 1964 bekerja di Harian Angkatan Bersenjata, lantas berlanjut ke Harian API setahun berikutnya.

Harmoko sekaligus menjadi pemimpin redaksi majalah berbahasa Jawa, Merdiko (1965) dan Mimbar Kita pada 1966-1968). Pada 1970 dia mendirikan Pos Kota bersama rekan-rekannya.
Harmoko lekat dengan Presiden ke-2 RI Soeharto. Pada 19 Maret 1983 dia diangkat sebagai menteri penerangan. Kabinet boleh berganti, namun jabatan itu tetap dipercayakan kepadanya hingga 1997.
Pria yang identik dengan kolom ‘Kopi Pagi’ itu mengembuskan napas terakhir dalam usia 82 tahun.
Editor: Zen Teguh