Kisah Jenderal Kopassus Ingin Jadi Penerbang AU karena Rumahnya Pernah Dibom Pesawat Belanda
Sintong tidak menyerah. Dia kembali mendatangi Mabes AURI untuk ketiga kalinya dan mengatakan dirinya merupakan Calon Kadet Penerbang AURI. Akhirnya perwira jaga menghadapkan Sintong kepada KSAU yang menerimanya dengan simpatik. Kemudian KSAU memanggil Letkol Udara dr Salamun, Kepala Jawatan Kesehatan AURI untuk memeriksa kondisi kesehatan Sintong di Jalan Kesehatan, daerah Bilangan, Tanah Abang.
Setelah bertemu KSAU Soerjadarma untuk kedua kalinya, Sintong dijanjikan akan dipanggil setelah dia melakukan operasi amandel. Kemudian Sintong kembali ke Medan sambil menunggu surat panggilan dari AURI.
Namun, setelah ditunggu hingga beberapa waktu, surat panggilan yang diharapkan tidak jua datang. Konon, ada dugaan surat tersebut sebenarnya sudah datang tetapi disembunyikan ibunya.
Karena panggilan dari AURI tidak kunjung datang, akhirnya Sintong mencoba mengikuti tes masuk taruna Akademi Militer Nasional (AMN). Beserta kelima orang temannya, Sintong dinyatakan lulus tes dan diterima menjadi taruna AMN. Selanjutnya dia berangkat ke Magelang untuk mengikuti pendidikan.
Setelah lulus pada 27 Juni 1964, Sintong kemudian ditempatkan sebagai perwira pertama Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), pasukan elite TNI Angkatan Darat yang kini bernama Kopassus.
Editor: Reza Fajri