Kisah Jurnalis Ini Tembus Jalur Sulit ke Puncak Jaya Papua, Panjat Tebing Es Setinggi 25 Meter
Perjalanan menegangkan seperti itu mewarnai pendakian mereka hingga dua hari ke depan. Tak hanya menghadapi suhu udara hingga minus dua derajat celcius, terkadang mereka menemukan sisa kotoran serigal di celah-celah tebing yang mereka lewati.
Pada 8 April 1981 mereka baru menyadari telah melewati dinding es setinggi 25 meter dengan kecuraman 70-80 derajat. Tanggal 9 April 1981, kelelahan dan kelaparan mulai menghantui mereka.
"Sudah lebih dari tiga hari perutku tidak diisi sepotong makanan. Hanya air dari salju yang selama ini masuk lewat kerongkongan. Perutku agak keberatan diisi dengan coklat, keju, cornflake, havermout, dan permen," katanya.
Namun semangat mereka kembali bergelora tatkala melihat Puncak Jaya dari balik kabut. Menyusuri tebing punggung barat Puncak Jaya, mereka melewati dua jurang kecil dengan tali dan karabiner.
Pukul 14.00 WIT mereka berhasil menjejakkan kaki di Puncak Jaya dengan ketinggian 4.884 mdpl. Tangis haru dan nyanyian lagu Indonesia Raya mengiringi keberhasilan mereka.
"Dan buat Mapala UI keberhasilan ini mendudukkan timnya sebagai yang pertama mendaki dari dinding selatan," tulisnya.
Editor: Rizal Bomantama