Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hunian untuk MBR di Wisma Atlet Ditargetkan Rampung Desember 2025
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Para Pengabdi, Sepenuh Hati Merawat Anak Negeri di Masa Pandemi

Rabu, 11 November 2020 - 22:12:00 WIB
Kisah Para Pengabdi, Sepenuh Hati Merawat Anak Negeri di Masa Pandemi
Penanganan Covid-19 tidak hanya oleh para tenaga kesehatan, namun juga TNI, Polri, dan relawan yang bersinergi membantu agar pandemi ini dapat tertangani dengan baik. (Foto: Antara).
Advertisement . Scroll to see content

“Kendala-kendalanya banyak. Tapi, karena kita kebetulan punya pengalaman bagaimana menangani pasien Covid-19 secara psikologis di Natuna dan Sebaru, ini menjadi modal awal kita untuk melaksanakan tugas di RSDC Wisma Atlet. Bagaimana kita mendukung para pasien COVID-19 ini supaya mentalnya tidak jatuh,” ujarnya.

Pada awalnya, menerapkan protokol kesehatan di RSDC Wisma Atlet tidak mudah. Pemahaman untuk menerapkan protokol kesehatan di kalangan para pasien sangat rendah. Belum lagi gangguan secara mental ini membuat banyak pasien stress hingga timbul keinginan untuk bunuh diri dalam benak pasien Covid-19.

“Timbulnya tekanan pada diri pasien karena berkali-kali diuji Swab tidak menunjukkan hasil yang baik. Apalagi saat itu kondisinya sedang bulan puasa, pasien ingin pulang untuk lebaran di kampungnya, tapi karena tidak bisa pulang justru menambah beban pikiran,” tutur Arifin.

Meskipun melaksanakan tugas yang sulit, sebagai seorang prajurit, dia meyakini kepercayaan yang diberikan adalah sebuah kehormatan. Begitu pula dengan semangat yang dibawa oleh nakes dan relawan yang tergerak hatinya untuk mengabdi di RSDC Wisma Atlet.

Perasaan yang kuat untuk membantu sesama, turut membawa seorang dokter muda, dr Aulia Giffarinnisa, asal Sulawesi Selatan ke Kemayoran. Dia dengan suka rela mengajukan diri menjadi dokter di RSDC Wisma Atlet. Keinginannya untuk mengabdi pun tidak berjalan mulus, karena terlebih dahulu harus meyakinkan kedua orang tuanya.

“Dari April sudah ingin bergabung ke Wisma Atlet, tapi orang tua baru memberi izin di bulan Agustus. Pada September akhirnya mulai bergabung ke Wisma Atlet”, kata Aulia.

Berbeda dari rumah sakit pada umumnya, seluruh tenaga medis di RSDC wajib menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) dan hal ini menjadi tantangan yang cukup menyulitkan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut