“Kita ingin memastikan bahwa anak-anak madrasah siap bersaing, baik secara akademik maupun dalam kompetensi teknologi,” ungkapnya.
Salah satu finalis MRC 2025, tim robotik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pekanbaru berharap bisa memenangkan kontes bergengsi bagi siswa madrasah tersebut.
Tim bernama Lembu Sikat Abis, yang beranggotakan Zaky Raynor dan Muhammad Al Fatih. dibimbing oleh pembina hebat Rahmat Alfitri.
Kepala MAN 1 Pekanbaru, Norerlinda mengatakan, keberhasilan tim Lembu Sikat Abis menembus final tingkat nasional ini menjadi bukti nyata kualitas pembinaan dan semangat belajar siswa MAN 1 Pekanbaru dalam bidang sains dan teknologi. Dia juga mengapresiasi dan rasa syukurnya atas pencapaian tersebut.
“Alhamdulillah, kami sangat bangga dengan prestasi anak-anak. Semoga MAN 1 nanti bisa menjadi pemenang di Bogor. Ini juga merupakan bukti nyata Program Madrasah berjalan dengan baik dan semuanya juge karna Allah SWT,” ujarnya dilansir dari MAN 1 Pekanbaru.
Tahun ini, kompetisi terbagi menjadi dua kategori utama yaitu Robot Karya Inovasi dan Mobile Robot Labirin, keduanya menekankan kreativitas, penerapan teknologi, serta kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
Tahun ini merupakan kompetisi robot dengan jumlah peserta terbesar sepanjang sejarah MRC. Tema yang diusung, “Robotic Technology for a Green Future”, sejalan dengan visi Kementerian Agama dalam membangun madrasah hijau, pondok pesantren hijau, dan kampus hijau.
Pembukaan MRC 2025 dihadiri para pejabat eselon I dan II Kementerian Agama, khususnya di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Dirjen Bimas Islam, para staf ahli dan staf khusus Menteri, para juri, guru, kepala madrasah, dan peserta MRC 2025.
Total 616 madrasah dari tingkatan MTs dan MA yang mengikuti kontes robot tersebut.
Editor: Kastolani Marzuki
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku