Lima Menteri dan Satu Pejabat Era Soeharto Meninggal Dunia 2021, Harmoko hingga Beddu Amang
5. Mochtar Kusumaatmadja
Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan II periode 28 Maret 1973 hingga 29 Maret 1978. Kemudian Menteri Luar Negeri pada Kabinet Pembangunan III periode 29 Maret 1978 hingga 19 Maret 1983 dan menjabat kembali di Kabinet Pembangunan IV periode 19 Maret 1983 hingga 21 Maret 1988.
Pria kelahiran 17 Februari 1929 merupakan seorang akademisi sekaligus diplomat Indonesia. Mochtar Kusumaatmadja tercatat sebagai sarjana muda Fakultas Sosial Ekonomi Politik, Universitas Nasional, Jakarta 1953. Kemudian S1 Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta 1955 dan S2 Sekolah Tinggi Hukum Yale, Amerika Serikat 1958.
Dia juga menyelesaikan S3 Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung 1962 serta S3 Universitas Chicago, Amerika Serikat 1966.
Mochtar Kusumaatmadja meninggal dunia pada 6 Juni 2021 pukul 09.00 WIB di usia 92 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
6. Harmoko
Menteri Penerangan era Soeharto periode 19 Maret 1983 hingga 16 Maret 1997. Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua DPR/MPR periode 1997-1999 yang mengangkat Soeharto sebagai Presiden untuk masa jabatan ke-VII.
Namun dua bulan kemudian Harmoko pula meminta Soeharto turun ketika gerakan rakyat dan mahasiswa menuntut reformasi tidak lagi dapat dikendalikan.
Harmoko pada permulaan 1960-an, setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) bekerja sebagai wartawan juga kartunis di Harian Merdeka dan Majalah Merdeka. Pada 1964 dia bekerja sebagai wartawan di Harian Angkatan Bersenjata kemudian Harian API pada 1965.
Pada saat yang sama, dia menjabat sebagai pemimpin redaksi majalah berbahasa Jawa, Merdiko (1965). Berikutnya, 1966-1968 dia menjabat sebagai pemimpin dan penanggung jawab Harian Mimbar Kita. Pada 1970, bersama beberapa temannya dia menerbitkan harian Pos Kota.
Harmoko meninggal dunia pada 4 Juli 2021 di RSPAD Gatot Soebroto. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan pada 5 Juli 2021.
Penyakit yang diderita Harmoko merupakan penyakit yang langka, yakni Progressive supranuclear palsy (PSP). Kondisi kesehatannya terus menurun sejak 2013 hingga akhirnya meninggal dunia.
Informasi yang dihimpun, PSP disebut juga Steele-Richardson-Olszewski syndrome, yaitu kelainan otak yang menyebabkan kesulitan berjalan serta mengganggu keseimbangan tubuh dan gerakan mata.
Editor: Kurnia Illahi