LPAI: Butuh Napas Panjang Melawan Kampanye LGBT
Dalam laporan tersebut, LPAI menyampaikan beberapa pertanyaan yang menggelitik. Pertama, walau sudah diketahui bahwa kampanye orientasi seksual menyimpang sangat berbahaya, tapi seberapa sering mimbar di rumah-rumah ibadah mengingatkan umat beragama tentang kengerian itu?
Kedua, seberapa kontinyu forum-forum kepengasuhan mengingatkan para ayah dan ibu akan kerusakan itu? ketiga, seberapa berani masyarakat dan otoritas penegakan hukum bekerja terpadu mencegah maupun menghentikan kegiatan-kegiatan yang memuat kampanye LGBT?
Padahal, inti kampanye mereka adalah menyimpangkan persepsi khalayak luas bahwa sejak usia sangat belia pun anak-anak sudah bisa memiliki kecenderungan ketertarikan seksual terhadap sesama jenis kelamin.
Ketua Umum LPAI Seto Mulyadi atau yang dikenal Kak Seto mengatakan, faktor terbesar penyebab kelainan seksual berasal dari luar diri individu atau anak, bukan bawaan semata. Dia mengatakan, pelaku kelainan seksual seperti sodomi bukan karena pengaruh bawaan saja. Namun, merupakan balas dendam karena ada rasa trauma atau kenikmatan tertentu saat dirinya pernah menjadi korban sodomi.
"Beberapa orang sudah melakukan terapi karena pernah menjadi korban. Pelaku sodomi juga awalnya jadi korban sodomi terlebih dahulu," katanya.
Editor: Azhar Azis